Dilematis! Putin Ingin Hadir di KTT G20  Bali , Namun Negara Barat Keberatan

24 Maret 2022, 18:00 WIB
Lyudmila Vorobieva, Dubes Rusia untuk Indonesia /Instagram @rusemb_indonesia

GALAJABAR - Indonesia akan menjadi tuan rumah pada KTT G20 yang akan digelar di Bali, pada 30 Oktober 2022.

Dan yang seperti disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. Ia menyebut Vladimir Putin berniat datang ke KTT G20.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang juga anggota G20 menyerukan agar Rusia tak lagi diikutkan dalam keanggotaan G20.

Hal itu dikarenakan invasi yang diluncurkan Rusia selama satu bulan terakhir ke Ukraina yang membuat Ukraina mengalami krisis.

Dilansir dari Antara, Guru Besar Hukum Internasional Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan situasi ini menjadi dilematis untuk Indonesia, karena akan menjadi Indonesia menjadi medan tarik menarik dalam konflik Rusia dengan Amerika Serikat, terkait kasus di Ukraina.

Baca Juga: Cek Daftar Lokasi UTBK SBMPTN 2022, Pastikan Memilih Lokasi Terdekat!

"Indonesia pun menjadi medan tarik menarik bagi konflik Rusia dengan AS dan sekutunya mengingat Indonesia akan menyelenggarakan KTT G20 bulan November mendatang ,"kata Hikmahanto Juwana, Kamis, 24 Maret 2022.

AS dan sekutunya juga  minta Indonesia sebagai Presiden G20 mempertimbangkan kembali keanggotaan Rusia.

Selain itu, seorang pejabat Uni Eropa menilai kehadiran perwakilan Rusia dalam rangkaian KTT G20 tahun ini "menjadi sangat problematik" di tengah kecaman dan sanksi internasional atas invasinya ke Ukraina.

Dikutip dari Reuters, "Sudah dikatakan sangat jelas kepada Indonesia bahwa kehadiran Rusia dalam rangkaian pertemuan pejabat tinggi negara G20 yang bakal berlangsung nanti akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa," kata sumber tersebut.

Baca Juga: Link Cek Penetapan NIP CPNS dan NI PPPK 2021 Terbaru, Klik di Sini!

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Kamis, 24 Maret 2022, juga  mengatakan, telah menyuarakan keprihatinan tentang rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri G-20 berikutnya di Indonesia tahun ini. Kemungkinan kehadiran Putin pun mendapatkan beragam tanggapan dari banyak pihak.

"Gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan (untuk) kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh," kata Morrison.

Namun, China membela Rusia dalam keanggotaan G20. Beijing menyatakan Moskow merupakan anggota penting bagi G20. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan G20 adalah kelompok yang perlu menemukan jawaban atas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang.

Baca Juga: Keren! 35 SMK Negeri di Jabar Resmi Jadi BLUD, Produk SMKN 9 Kota Bandung Raup Sampai Rp1 Miliar

Tentunya situasi ini menjadi dilematis bagi Indonesia sebagai tuan rumah pada KTT G20 pada November mendatang.***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler