Kekacauan Meletus di Washington D.C., Pendukung Donald Trump Terlibat Bentrokan dengan Anti-fasis

- 13 Desember 2020, 14:51 WIB
Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa yang memakai topeng Donald Trump, berbaris di Washington pada 12 Desember 2020 untuk memprotes kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November dan bersikeras bahwa Trump kalah hanya karena penipuan yang meluas. (AFP / TASOS KATOPODIS)
Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa yang memakai topeng Donald Trump, berbaris di Washington pada 12 Desember 2020 untuk memprotes kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November dan bersikeras bahwa Trump kalah hanya karena penipuan yang meluas. (AFP / TASOS KATOPODIS) /

GALAJABAR - Kekacauan meletus di ibu kota negara Amerika Serikat, Washington D.C. pada Sabtu malam. Beberapa jam setelah dua aksi unjuk rasa pro-Trump berakhir, kelompok Proud Boys dan Antifa bentrok di tengah kegelapan malam. Polisi berupaya memisahkan mereka.

Dilaporkan pula terjadi perkelahian dan penikaman dalam kerusuhan itu.

Gambar dan video di media sosial menunjukkan demonstran saling menembakkan kembang api sehingga memaksa polisi turun tangan di beberapa jalan pusat kota.

Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Tewasnya 6 Anggota FPI, Aparat Penegak Hukum pun Harus Ikuti Aturan

"Beberapa saat setelah saya mengambil video ini, kembang api meledak di depan pintu masuk Hotel Hyatt," tweet reporter Washington Post, Marissa Lang. “Proud Boys (pendukung Donald Trump) dan pengunjuk rasa anti-fasis (Antifa) mulai terlibat keributan di pintu masuk.

Dia juga mengatakan, polisi menyemprotkan merica kepada sekelompok pengunjuk rasa hingga beberapa blok. Setidaknya dua orang ditikam dalam kejadian ini, mengutip petugas pemadam kebakaran.

Seorang juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan mengatakan, enam orang ditangkap dalam demonstrasi pada Sabtu malam itu  tetapi dia tidak bisa mengatakan penyebabnya. Departemen kepolisian tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang bentrokan setelah gelap.

Baca Juga: Selamat, Kabupaten Purwakarta Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia

Beberapa video yang belum diverifikasi di Twitter yang diposting selama protes dari daerah tersebut menunjukkan orang-orang yang berdarah sedang dirawat oleh polisi.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x