GALAJABAR - Pemimpin militer Iran mengancam akan mengubah kapal induk AS menjadi kapal selam yang tenggelam. Hal itu diungkapkan pada peringatan serangan AS yang menewaskan Brigadir Jenderal Qasim Soleimani.
Ancaman itu dibuat satu tahun setelah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan salah satu pemimpin militer Iran, Qasem Soleimani dan pemimpin milisi di Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.
AS telah mengirimkan pesawat pengebom B-52 dan mengirimkan kapal selam nuklir ke Teluk Persia.
Baca Juga: Hanya Rp650 Juta, PAD Kota Cimahi Uji Kir Meleset 18 Persen dari Target, Lagi-Lagi Ini Penyebabnya..
Tindakan militer itu sebagai tanggapan atas apa yang digambarkan oleh pejabat Donald Trump sebagai kemungkinan serangan Iran pada peringatan serangan yang menewaskan Soleimani dan al-Muhandis.
Dan, Teheran tampaknya mendukung perang kata-kata ini. Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi memperingatkan bahwa Iran akan membalas dengan keras.
Jaringan berita internasional Iran, Press TV mengutip pernyataan petinggi militer itu yang bersumpah: "Kami tidak akan pernah memulai perang, tetapi kami akan menanggapi dengan tegas dan dengan kekuatan dan kesiapan terbaik kami jika ada yang menyerang Iran."
Baca Juga: Musda Apdesi Kabupaten Bandung Segera Digelar, Inilah Nama-Nama yang Muncul Sebagai Kandidat Ketua
“Ketegangan tetap tinggi karena AS takut akan serangan balasan terhadap posisinya di wilayah tersebut," kata penyiar tersebut.