Tiga Varian Virus Corona Muncul, Inggris dan Uni Eropa Pertimbangkan Tutup Perbatasan

- 22 Januari 2021, 14:08 WIB
Berbeda dari Varian di Inggris dan Afrika Selatan, Jepang Temukan Varian Corona Baru dari Brasil, Foto Ilustasi Covid-19.*
Berbeda dari Varian di Inggris dan Afrika Selatan, Jepang Temukan Varian Corona Baru dari Brasil, Foto Ilustasi Covid-19.* /Piro4d/Pixabay/WARTA PONTIANAK

GALAJABAR  - Eropa saat ini tengah menghadapi kekhawatiran yang tinggi berkaitan dengan munculnya tiga varian virus corona yang lebih menular dan berisiko menimbulkan kematian yang tinggi. Oleh karena itu, Inggris dan sejumlah negara Uni Eropa telah menutup atau sedang mempertimbangkan menutup perbatasan dengan negara-negara lain.

Meski demikian, penutupan ini mendapat penentangan dari Komisi Eropa yang khawatir hal itu justru akan membuat pasar tunggal Uni Eropa berada dalam bahaya.

Kamis, 21 Januari 2021, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menyatakan tiga varian mutan virus corona yang muncul di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil menimbulkan risiko yang sangat tinggi di Eropa.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Tiga Wakil Indonesia di Perempat Final Toyota Thailand Open Hari Ini

Oleh karena itu, ECDC memperingatkan bahwa ketiga varian itu akan menyebabkan lebih banyak infeksi, pasien rawat inap, serta kematian akibat Covid-19.

Menurut Badan pengawas penyakit Eropa itu, varian-varian tersebut mencakup mutasi atau perubahan pada bagian-bagian virus corona penyebab Covid-19 sehingga menjadikannya lebih menular. Varian ini terdeteksi di banyak negara Eropa dan kemungkinan akan terus bertambah.

"Kami saat ini menyaksikan situasi epidemiologi yang memburuk di sejumlah daerah, di mana varian virus SARS-CoV-2 yang mudah menular menjadi terbukti," kata Direktur ECDC, Andrea Ammon dikutip dari Antara, Jumat, 22 Januari 2021.

Baca Juga: Pesawat Boeing 707 Meledak di Nigeria, Sebanyak 176 Penumpang Tewas pada 22 Januari 1973

Menimbang kondisi ini, ECDC meminta perjalanan yang nonesensial tidak dilakukan. Badan pengawas penyakit tersebut juga mendesak pemerintah Eropa agar mempercepat laju vaksinasi Covid-19 pada kelompok-kelompok berisiko tinggi, seperti kaum lansia dan petugas medis. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x