Tidak Sudi Diperintah Junta Militer, 19 Polisi Myanmar Melarikan Diri

- 4 Maret 2021, 22:16 WIB
Polisi Myanmar
Polisi Myanmar /Wikipedia/

GALAJABAR - Sebanyak 19 orang polisi Myanmar melarikan diri dari negaranya, karena tidak mau menjalankan perintah yang diberikan junta militer.

Junta militer diketahui menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Myanmar, yang diduga sudah melakukan kecurangan dalam memenangkan pemilu tersebut.

Pada saat ini mereka sedang menahan pimpinan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi pasca kudeta yang dilakukan pada 2 Februari 2021.

Baca Juga: Usai Geledah 4 Lokasi, KPK Temukan Rp3,5 Miliar Terkait Kasus Nurdin Abdullah

Selain itu, junta militer juga sekarang secara tidak langsung sedang menjalankan pemerintahan Negara Myanmar.

Di samping itu, karena merasa tidak terima dengan apa yang terjadi di dalam negerinya, serta tidak mau diperintah oleh junta militer, 19 orang polisi melarikan diri dari negaranya.

Menurut informasi yang galajabar rangkum dari reuters pada Kamis, 4 Maret 2021, mereka menyeberang ke Negara Bagian Mizoram di timur laut India.

Baca Juga: Covid-19 Belum Berakhir, Muncul Varian Baru, Ngatiyana Berharap Tak Masuk Cimahi

Di sana, mereka langsung meminta perlindungan kepada pejabat setempat di Mizoram tersebut.

Menurut penuturan seorang pejabat polisi di Mizoram kepada Reuters, 19 petugas polisi Myanmar itu melarikan diri karena tidak mau diperintah oleh junta militer yang sekarang sedang berkuasa.

Mereka lebih memilih mengungsi dari negaranya ke luar negeri, daripada menjalankan tugas dari junta militer.

Baca Juga: Partai Puncak Piala Menpora 2021 Diusulkan Digelar di Solo

"Apa yang mereka katakan adalah mereka mendapat instruksi dari penguasa militer yang  tidak dapat mereka patuhi, sehingga mereka melarikan diri," ungkap Inspektur Stephen Lalrinawma kepada reuters.

"Mereka mengungsi karena pemerintahan militer di Myanmar," kata Lalrinawma.

19 orang polisi Myanmar tersebut sekarang sedang diamankan oleh pejabat kepolisian setempat, untuk diperiksa kesehatannya, mengingat sekarang ini  dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.

Baca Juga: KLB Demokrat Kian Dekat, Wasekjen Demokrat Andi Arief Tiba-tiba Berubah Pikiran, Ada Apa Ya?

Sebagai informasi tambahan, sampai saat ini terdapat ribuan pengungsi Myanmar, termasuk orang etnis Cina dan Rohingya, yang melarikan diri selama beberapa peristiwa kekerasan. Mulai dari kasus etnis Rohingya sampai kasus kudeta saat ini.***  

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah