Aksi Brutal Junta Militer Myanmar Tewaskan 50 Pengunjuk Rasa

- 27 Maret 2021, 18:16 WIB
Para pengunjuk rasa berlindung selama bentrokan dengan pasukan keamanan di Monywa, Myanmar 21 Maret 2021.
Para pengunjuk rasa berlindung selama bentrokan dengan pasukan keamanan di Monywa, Myanmar 21 Maret 2021. /Reuters/via REUTERS

Dikutip galajabar dari Antara, para pengunjuk rasa turun ke jalan hampir setiap hari sejak kudeta yang menggagalkan transisi Myanmar yang lambat menuju demokrasi.

Hingga Jumat malam, kelompok aktivis Asosiasi Pembantu Tahanan Politik (AAPP) menghitung sedikitnya 328 pengunjuk rasa tewas dalam pekan-pekan kerusuhan itu.

Baca Juga: Rute Ini Bakal Jadi Favorit Pecinta Gowes di Purwakarta

Datanya menunjukkan bahwa sekitar seperempat dari mereka tewas akibat tembakan di kepala, menimbulkan kecurigaan bahwa mereka menjadi sasaran pembunuhan.

Faksi etnis bersenjata Myanmar tidak akan berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa jika pasukan junta terus membunuh pengunjuk rasa, kata pemimpin salah satu kelompok bersenjata utama.

"Hari Angkatan Bersenjata Myanmar bukanlah hari angkatan bersenjata, ini lebih seperti hari mereka membunuh orang," kata Jenderal Yawd Serk, ketua Dewan Pemulihan Negara Bagian Shan / Tentara Negara Bagian Shan - Selatan, kepada Reuters.

Baca Juga: Eks Anak Buah Nazaruddin Ungkap Hubungan Ibas dan Eks Pimpinan KPK, Pakar Statistika: Coba ke Mahfud MD

"Ini bukan untuk melindungi demokrasi juga, itu cara mereka merusak demokrasi ... Jika mereka terus menembaki pengunjuk rasa dan menggertak orang, saya pikir semua kelompok etnis tidak akan hanya berdiri dan diam saja."***

 

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah