Makan Daun dan Belalang, Anak-anak di Selatan Madagaskar Kalaparan

- 30 April 2021, 23:19 WIB
Anak-anak bermain di samping rumah milik komunitas Akamasoa di dekat pembuangan sampah Andralanitra di Antananarivo, Madagaskar, 27 Agustus 2019. Foto diambil tanggal 27 Agustus 2019.
Anak-anak bermain di samping rumah milik komunitas Akamasoa di dekat pembuangan sampah Andralanitra di Antananarivo, Madagaskar, 27 Agustus 2019. Foto diambil tanggal 27 Agustus 2019. /ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner/wsj/cfo/

GALAJABAR -Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB menyebut anak-anak di selatan Madagaskar terancam kelaparan. Hal itu terjadi setelah kekeringan dan badai pasir merusak hasil panen, kata Pro;;;

Direktur Senior Operasi WFP  Amer Daoudi, mengatakan dia telah mengunjungi desa-desa Madagaskar. Di sana, kata Daoudi, orang-orang terpaksa memakan belalang dan daun.

"Saya menyaksikan gambar mengerikan dari anak-anak yang kelaparan, kekurangan gizi, dan tidak hanya anak-anak tetapi juga ibu, orang tua, dan penduduk di desa-desa yang kami kunjungi," kata Daoudi yang berbicara dari Antananarivo, Madagaskar, pada Jumat 30 April 2021.

Baca Juga: Para Jomblo Wajib Tahu, 7 Aplikasi Dating Ini Bisa Mendatangkan Jodoh Lho!

"Mereka berada di ambang kelaparan, ini adalah peristiwa yang sudah lama tidak saya lihat di seluruh dunia," tutur dia kepada media yang mengikuti pengarahan di Markas PBB Jenewa dilansir galajabar dari Antara.

Malnutrisi, yang meningkat hampir dua kali lipat menjadi 16 persen dari 9 persen pada Maret 2020 setelah lima tahun berturut-turut kekeringan berlangsung, diperburuk tahun ini oleh badai pasir dan hujan, kata Daoudi.

Baca Juga: Sambut May Day dan Hardiknas, BP Jamsostek Purwakarta Salurkan Beasiswa Program JKK dan JKM

WFP sedang berupaya mengumpulkan dana 75 juta dolar AS (sekitar Rp1 triliun) untuk menutupi kebutuhan darurat dalam beberapa bulan ke depan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah