Meledak di Udara, China Airlines 611 Tewaskan 225 Penumpang dan Kru pada 25 Mei 2002

- 25 Mei 2021, 14:22 WIB
Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. /Pixabay/Fietzfotos

GALAJABAR - Kecelakan pesawat paling mematikan di Cina pernah terjadi pada 25 Mei 2002. Kecelakaan tersebut menewaskan 206 penumpang dan 19 awak kabin dengan total 225 korban jiwa.

Kecelakaan tersebut menimpa pesawat China Airlines penerbangan 611. Pesawat tersebut menerbangi rute Taoyuan menuju Hong Kong.

Pesawat tersebut mengudara terakhir kalinya bersama pilot Kapten Ching-Fong Yi dan Kopilot Yea Shyong Shieh.

Baca Juga: American Airlines Jatuh Usai Lepas Landas di Bandara O'Hare, Tewaskan 271 Penumpang pada 25 Mei 1979

Dikutip Galajabar dari beberapa sumber, setelah 20 menit mengudara, China Airlines 611 hilang kontak dari radar dan akhirnya diketahui pesawat mengalami kecelakaan dari ketinggian 35.000 kaki.

Kecelakaan pesawat ini menjadi yang terparah. Berdasarkan hasil investigasi, China Airlines hancur tercerai-berai di udara.

Puing-puing pesawat tersebut terhambur di Selat Taiwan. Rongsokan pesawat tersebut ditemukan keberadaannya pukul 18.00 setelah hilang kontak pada 15.28 waktu setempat.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 25 Mei 2021: Tak Tega Lihat Dewa Miskin, Ibu Farah Ajak Dewa Kembali

Dari hasil penyelidikan Dewan Keamanan Penerbangan Eksekutif Yuan Republik Cina, kecelakaan ini karena pesawat memang sudah mengalami kerusakan.

Pada tahun 1980, pesawat ini pernah mengalami kecelakaan kecil di Bandara Internasional Kai Tak Hong Kong.

Saat itu, pendaratan pesawat tak mulus sehingga pesawat tersebut mengalami kerusakan di bagian ekor.

Baca Juga: Kegiatan Ekonomi Lumpuh, Sejumlah Akses Jalan di Kabupaten Bandung Terputus Akibat Banjir

Setelah kerusakan pada ekor tersebut, pesawat tidak diperbaiki secara keseluruhan namun hanya dilakukan seadanya.

Perbaikan seadanya itu kemudian menyebabkan kegagalan fatik logam yang semakin lama semakin melemahkan kekuatan struktur badan pesawat.

Hingga pada akhirnya, badan pesawat retak sepanjang 180 cm dan menghancurkan struktur pesawat di udara sehingga pesawat jatuh dari ketinggian 35.000 kaki ke permukaan laut Selat Taiwan.

Baca Juga: Roy Suryo Mau Maafkan Lucky Alamsyah Tapi dengan Syarat, Apa Itu?

Dampak dari kejadian ini, 4 pesawat Boeing 747-200 kargo China Airlines dilarang terbang untuk menjalani pemeriksaan oleh Administrasi Penerbangan Sipil Republik Cina.

Namun beberapa hari kemudian karena tak menunjukkan adanya kerusakan pada pesawat-pesawat itu, China Airlines diperbolehkan terbang kembali. (Penulis: Annisa Nur Fadillah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah