Turki Tawarkan Jaga Bandara Kabul Afghanistan Usai NATO Tarik Pasukan

- 9 Juni 2021, 07:05 WIB
Potret Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Potret Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Presidential Press Office via REUTERS

GALAJABAR - Turki menawarkan diri untuk menjaga dan mengelola bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Tawaran itu setelah Amerika Serikat dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) nantinya menarik pasukan dari Afghanistan.

Namun, para pejabat AS mengatakan, Turki punya persyaratan yang perlu dibicarakan saat pemimpin kedua negara bertemu minggu depan.

Para pejabat Turki mengaku telah mengajukan proposal itu dalam pertemuan NATO pada Mei.

Baca Juga: Dinosaurus Setinggi Gedung Dua Lantai Ditemukan di Australia

Sekedar diketahui, Amerika Serikat dan sekutunya di NATO menyetujui rencana menarik pasukan mereka pada 11 September 2001.

Para pejabat Turki dan AS telah membahas kemungkinan persyaratan terkait misi tersebut.

"Menyusul keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Afghanistan, Turki telah mengajukan tawaran untuk memastikan keamanan bandara Kabul. Dalam kerangka ini, pembicaraan sedang berlangsung dengan NATO dan Amerika Serikat," kata pejabat Turki itu.

Peran Turki dalam mengamankan bandara untuk penerbangan internasional bisa membantu Ankara dan negara-negara Barat meningkatkan hubungan.

Baca Juga: Bela Teh Ninih, Sekjen PSI ke Aa Gym: Guyon ya, Tapi Tidak Beradab!

Hubungan di antara kedua pihak itu sangat tegang terkait pembelian sistem pertahanan Rusia oleh Turki serta perselisihan dengan negara-negara Eropa mengenai hak pengeboran di perairan Mediterania timur.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan tawaran soal pengamanan bandara di Kabul bergantung pada dukungan dari negara-negara sekutu.

"Kami berniat tetap tinggal di Afghanistan, tergantung pada kondisi. Kondisi seperti apa? Ada dukungan politik, keuangan, dan logistik. Kalau kondisi ini terpenuhi, kami bisa tetap berada di Bandara Internasional Hamid Karzai," kata Akar, seperti dikutip kementerian yang ia pimpin.

Baca Juga: Sang Kapten Positif Covid-19, Spanyol Panggil 5 Pemain Tambahan

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat jati diri mereka tidak diungkapkan, mengatakan mereka menyambut baik proposal Turki, tetapi Ankara meminta terlalu banyak aspek "pendukung" dari AS untuk misi tersebut.

Para pejabat itu juga menyebutkan beberapa kekhawatiran AS soal apakah Turki bisa diandalkan.

Keraguan itu didasarkan atas kejadian bahwa mereka tidak sepakat menyangkut beberapa hal. Namun, mereka mengatakan Washington akan menemukan cara untuk menyelesaikannya.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x