GALAJABAR -Ibu Kota Kabul diambang kejatuhan. Hal itu terjadi setelah gerilyawan Taliban mulai mengepung kota terbesar di Afganistan tersebut.
Pejabat senior Afghanistan mengatakan Taliban datang dari "segala penjuru", namun tidak menjelaskan lebih rinci.
Terkait dengan situasi tersebut, Pemerintah AS mulai mengevakuasi para diplomat dari kedutaan besarnya dengan helikopter.
Baca Juga: Demokrat Pimpinan AHY Kembali Terancam, Ruhut Sampai Girang, Loyalis Anas Urbaningrum Ikut Nimbrung
Tak ada laporan tentang pertempuran. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka berbicara dengan pemerintah tentang penyerahan Kabul secara damai.
Masuknya Taliban ke ibu kota itu menegaskan kemenangan kelompok bersenjata yang digulingkan Amerika Serikat 20 tahun lalu dari puncak kekuasaan menyusul serangan 11 September 2011 di AS.
Runtuhnya pertahanan pemerintah Afghanistan mengejutkan para diplomat karena pekan lalu, sebagaimana dilansir galajabar dari Antara, intelijen AS memprediksi Kabul akan jatuh dalam waktu tiga bulan.
Baca Juga: Upacara HUT ke-76 Republik Indonesia di Kota Cimahi Akan Digelar Secara Terbatas
"Pejuang Taliban bersiaga di semua jalan masuk ke Kabul sampai penyerahan kekuasaan secara damai dan memuaskan disepakati," kata pernyataan itu.
Sebuah cuitan dari istana kepresidenan Afghanistan mengatakan suara tembakan terdengar di sejumlah tempat di sekitar Kabul namun pasukan keamanan bersama mitra internasional telah mengendalikan situasi.