13 Tentara AS Tewas dalam Ledakan Bom ISIS di Kabul, Salah Satu Korbannya Tengah Menunggu Kelahiran Sang Anak

- 28 Agustus 2021, 19:19 WIB
Kepulan asap terlihat dari kejauhan setelah terjadi ledaskan bom bunuh diri di Bandara Kabul.*
Kepulan asap terlihat dari kejauhan setelah terjadi ledaskan bom bunuh diri di Bandara Kabul.* /The Sun/Twitter
GALAJABAR - Akibat serangan bom bunuh diri ISIS di luar bandara Kabul sedikitnya 13 tentara Amerika Serikat dinyatakan tewas.

Kendati demikian, Departemen Pertahanan AS belum resmi mengumumkan nama-nama anggota militernya yang tewas dalam serangan tersebut.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri, yang dilakukan selama evakuasi besar-besaran warga AS dan warga negara asing lainnya serta beberapa warga sipil Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
 
Baca Juga: Annisa Nur Arifah Wisudawan Berprestasi Ma'soem University

Pihak keluarga salah satu korban tentara AS mengaku kecewa karena tak mengantisipasi adanya bom tersebut sebelumnya.

"Saya sangat kecewa dengan cara presiden menangani ini, terlebih lagi cara militer menanganinya. Para komandan di lapangan seharusnya mengenali ancaman ini dan mengatasinya," kata Nikoui dilansir Reuters.

Saat itu Nikoui sedang menunggu kabar dari marinir untuk membantu mengatur penerbangan dia dan istrinya ke pangkalan Angkatan Udara di Delware untuk melihat jenazah putra mereka.
 
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bisa Pakai 2 Nomor Punggung Berbeda di Manchester United

Tentara AS lainnya yang tewas dalam ledakan tersebut bernama Rylee McCollum dari Wyoming. Diketahui istrinya sedang mengandung dan akan melahirkan tiga minggu ke depan.

Saudara perempuan Rylee, Roice membuat pernyataan yang menyayat hati.

"Dia ingin menjadi marinir sepanjang hidupnya dan membawa senapannya di celana dan sepatu bot koboi," kata Roice.
 
Baca Juga: Pesanan Vaksin Nusantara Dibantah Dubes RI, Dokter Indonesia Bersatu Singgung Kerjasama ‘Prank’ dengan Jerman

Sebelumnya, salah satu tentara AS juga seperti menunjukan firasat bahwa dia akan tewas dalam sebuah misi penyelamatan.

Tentara tersebut bernama Max Soviak. Dalam unggahan terakhirnya dia menampilkan fotonya dengan dua pasukan lain berseragam memegang senjata.

"Membunuh atau dibunuh, pasti mencoba berada di pihak yang membunuh," tulis Soviak pada 10 Juni.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x