Kepala DLH Kabupaten Bandung: Pengelolaan Sampah Dibutuhkan Banyak Upaya dan Strategi

- 28 Agustus 2021, 17:29 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah menyatakan, jika berbicara pengelolaan sampah dibutuhkan banyak upaya, banyak strategi dan keterlibatan banyak pihak. 
 
"Bicara sampah, bicara peradaban dan bicara prilaku karena ini persoalan bersama. Kita harus jujur, bahwa sampah dihasilkan oleh kita semua dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung mencapai 3,7 juta jiwa menjadi persoalan tersendiri," kata Asep kepada wartawan, Sabtu  28 Agustus 2021. 
 
Persoalan sampah, Asep menuturkan, masih ada warga yang buang sampah sembarangan.
 
"Nah pak Bupati memerintahkan dan memberikan arahan kepada kita, bagaimana melakukan penguatan edukasi kepada masyakat Kabupaten Bandung. Termasuk melakukan edukasi di titik-titik sampah liar," kata Asep. 
 
 
Salah satu bentuk edukasi yang dilakukan Pemkab Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup, ia mengatakan, melahirkan ratusan kader Bandung Bedas Bersih Sampah (BBBS) yang dilaunching beberapa waktu silam di Kabupaten Bandung.
 
"Dimana tugasnya para kader Bandung Bedas Bersih  Sampah itu tidak hanya membantu penanganan sampah di titik-titik liar saja di antaranya di jalan-jalan protokol. Tetapi sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat," tuturnya.
 
Dengan kehadiran para kader Bandeng Bedas Bersih Sampah itu, ia berharap masyarakat segan membuang sampah sembarangan. Karena sebagian oknum warga atau masyarakat yang setiap hari membuang sampah sembarangan, katanya, begitu melihat setiap hari para kader itu membersihkan sampah ada efek edukasi yang membuat warga sadar dan tak buang sampah sembarangan.
 
 
"Program kita sudah jelas, bahkan Undang-Undnag sudah memerintahkan setiap orang wajib mengelola dan menangani sampah rumah tangga yang dihasilkannya dengan berwawasan lingkungan," katanya.
 
"Kebijakan kita sudah cukup jelas, bahwa setiap orang harus mengurangi dan menangani, baik di pribadi maupun rumah tangga," imbuhnya.
 
Di rumah tangga, kata Asep, sampah organiknya yang dihasilkan ditangani melalui lubang cerdas organik. Selain itu, sampah anorganiknya bisa ditangani melalui pengelolaan bank sampah terdekat. 
 
 
"Kalau semua ini sudah bisa dilakukan, tentu sampah liar akan semakin berkurang karena sampah ditangani sejak dini di rumah tangga masing-masing," katanya.
 
Asep juga turut mengucapkan terima kasih kepada para kader Bandung Bedas Bersih Sampah, karena masuk tim ini tidak mudah karena butuh komitmen, butuh kepedulian, rasa mencintai wilayah untuk menumbuhkan spirit berbagi kepada masyaakat lain. Mudah-mudahan para kader tetap sehat, dan bisa menjadi spirit edukasi untuk berbagi dan mengedukasi tenaga-tenaga lainnya.
 
"Tentunya ini harapan kedepan, semua menjadi kader edukasi untuk pengelolaan sampah," katanya. 
 
 
Ia menuturkan, intinya ketika berbicara sampah, yang sebelumnya mereka fokus pada pengeolaan sampah di jalur-jalur atau jalan protokol yang menjadi pintu depan rumah. 
 
"Harapannya, jalur protokol bersih, memotivasi untuk dijaga karena banyak tamu, pemandangannya bisa dilihat di mana-mana. Dan tentu di titik-titik lain menjadi salah satu garapan, sesuai dengan dinamika di wilayah masing-masing," katanya.
 
Asep pun berharap dengan lahirnya kader Bandung Bedas Bersih Sampah ini sebagai embrio agar semua warga nanti memiliki kepedulain sebagai kader. 
 
 
Ia mengatakan, kader Bandung Bedas Bersih Sampah ini sudah dibentuk di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Di kluster utama yaitu di jalur protokol disiapkan 15 kader dan satu koordinator. Dan di kluster kedua disiapkan 10 kader dan satu koordinator dan kluster ketiga disiapkan delapan kader dan satu kordinator.
 
"Jadi kita ukur beban di jalur protokol. Harapan kedepan, pak bupati bisa menambah jumlah  kader. Semakin banyak kader lingkungan sampai ke RT dan RW, akan semakin bedas dan semakin berenergi untuk kolaborasi dengan kita dalam penanganan atau pengelolaan sampah,"katanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x