Masyarakat China Mendadak Panic Buying Hingga Antrean di Pusat Perbelanjaan Mengular, Ada Apa Ya?

- 9 November 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi lonjakan Kasus Covid-19 Di Wuhan Kembali Parah, Masyarakat Kota Wuhan Lakukan Panic Buying
Ilustrasi lonjakan Kasus Covid-19 Di Wuhan Kembali Parah, Masyarakat Kota Wuhan Lakukan Panic Buying /Tangkapan layar YouTube Covid19
GALAJABAR - Masyarakat China mendadak panic buying usai pemberitahuan yang disampaikan Kementerian Perdagangan China pada 1 November 2021.

Melansir South China Morning Post, Kementerian Perdagangan China memberi tahu masyarakat setempat untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan.

Hal ini termasuk sayuran, daging, minyak goreng dan bahan pangan lainnya sebagai persiapan dalam kondisi darurat.
 
Baca Juga: Pengamat Politik Yakin Jokowi Akan Segera Reshuffle Kabinetnya: Semakin Kuat Isunya, Setelah…

“Keluarga didorong untuk menyimpan sejumlah kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keadaan darurat,” kata kementerian itu.

Kabar tersebut kemudian memicu keramaian publik sehingga masyarakat memenuhi swalayan sekitar karena panic buying.

Beberapa masyarakat berspekulasi bahwa seruan untuk menimbun makanan terkait adanya kemungkinan pecahnya perang dengan Taiwan.
 
Baca Juga: Curug Lalay, Pesona Cihanjuang yang Butuh Perhatian

Surat Kabar Economy Daily mengatakan Pemerintah sedang mencoba menenangkan spekulasi yang beredar.

Pemerintah lalu memberi penjelasan bahwa seruan menjaga pasokan makanan itu adalah untuk memastikan masyarakatnya siap untuk persiapan karantina terhadap virus Corona varian baru

“Dalam jangka panjang, itu juga mengadvokasi penduduk untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang manajemen darurat, meningkatkan cadangan rumah tangga dari komoditas yang diperlukan untuk melengkapi sistem darurat nasional,” ujar pemerintah setempat.
 
Baca Juga: 4 Doa Ketika Cuaca Ekstrem, Hujan Angin Petir Melanda

Kendati demikian, hal itu tak menghentikan masyarakat China untuk menimbun bahan pangan seperti kubis, beras dan tepung.

Instruksi itu juga mendorong minyak nabati domestik berjangka, serta minyak sawit Malaysia.

Antrean panjang terlihat di beberapa supermarket, tetapi banyak penduduk mengatakan tidak perlu membeli lebih banyak makanan dari biasanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah