GALAJABAR - Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya di Eropa telah memperingatkan potensi invasi Rusia ke Ukraina selama lebih dari satu bulan.
Negara-negara Barat memperkirakan pasukan Rusia yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Ukraina berjumlah lebih dari 100.000 orang.
Baca Juga: Objek Wisata di Lembang Mulai Merasakan Dampak Omicron, Semoga tak Berkepanjangan
Baca Juga: Spotify dan Netflix Ingin Meghan Markle dan Pangeran Harry Menjadi Kardashian dengan Mahkota
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, AS merasa perlu bersikap terbuka dan jujur tentang adanya ancaman dari Rusia.
"Upaya kita adalah untuk memastikan kita memberi tahu publik Amerika dan komunitas global tentang keseriusan ancaman ini, bahkan saat kita bekerja sama dengan Ukraina dan dengan Eropa untuk memastikan kita tidak hanya mempersiapkan mereka dan menyediakan pasokan yang mereka butuhkan, tetapi berdiri dan menjelaskan kepada Rusia apa konsekuensinya," kata Psaki, dikutip Galajabar, Selasa 1 Februari 2022.
Di Belarus, utusan AS untuk PBB memperingatkan sebelumnya bahwa Rusia berusaha untuk meningkatkan kehadirannya menjadi 30.000 tentara.
Baca Juga: 8 Artis Korea yang Akan Wajib Militer Tahun 2022. Ada Jin BTS sampai Song Kang
Dalam kedua kasus tersebut, Rusia membantah merencanakan invasi dan menyebut penempatan pasukannya merupakan bagian dari latihan rutin.