Rasisme dalam Pengungsian di Ukraina, Fadli Zon: Mengutamakan yang Bermata Biru dan Berambut Pirang

- 2 Maret 2022, 17:30 WIB
Fadli Zon
Fadli Zon /instagram@fadlizon/
 
GALAJABAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi rasisme yang terjadi di Ukraina. 
 
Rasisme tersebut diekspos oleh seorang penulis bernama Khaled Beydoun melalui akun media sosial Twitter pribadinya @khaledbeydoun pada 1 Maret 2022. 
 
Dalam cuitannya tersebut, Khaled Beydoun menyatakan bahwa terjadi rasisme pada saat warga non-Ukraina akan mengungsi ke negara tetangga. 
 
Dalam cuitannya tersebut, Khaled mengatakan bahwa para pengungsi yang berkulit hitam ditolak masuk ke Polandia, Romania, dan negara tetangga lainnya. 
 
 
"Pengungsi kulit hitam yang melarikan diri Ukraina telah ditolak masuk ke Polandia, Rumania, dan negara-negara tetangga lainnya," kata Khaled Beydoun dikutip Galajabar dari akun @khaledbeydoun pada Rabu, 2 Maret 2022. 
 
Penolakan tersebut ternyata buntut dari kebijakan Ukraina sendiri yang disebut sebagai kebijakan anti pengungsi berkulit hitam. 
 
"Mereka telah memberlakukan 'kebijakan pertama Ukraina', alias kebijakan anti-pengungsi berkulit hitam + kebijakan imigrasi," jelasnya. 
 
Cuitan tersebut pun lantas menarik perhatian warganet, tak terkecuali politisi Partai Gerindra Fadli Zon. 
 
 
Melalui akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon, ia mengatakan bahwa terjadi rasisme dan diskriminasi pada orang kulit hitam. 
 
Ia menyebutkan bahwa dalam proses pengungsian lebih mengutamakan mereka yang bermata biru dan berambut pirang. 
 
"Rasisme n diskriminasi dlm pengungsian, mengutamakan mereka yang bermata biru berambut pirang," kata Fadli Zon dikutip Galajabar dari akun @fadlizon pada Rabu, 2 Maret 2022. 
 
Cuitannya tersebut pun lantas menarik perhatian warganet. Ada juga yang membandingkan dengan Palestina.
 
 
"Bandingin Palestina dan Ukraina saja soal dukungan.. Diskriminasinya sangat jomplang..." kata akun @Afri_Tangurante. 
 
"Hakekatnya mereka rasis, sok bertopeng demokrasi," kata akun @nuralam317. 
 
"Negara Rasis..." kata akun @Lux_Ferre_88 sambil mengunggah video pelajar India yang kesulitan mengungsi. 
 
Sementara itu, menurut informasi sebagian besar masyarakat Ukraina saat ini sudah berhasil mengungsi ke negara tetangga. 
 
 
Hal tersebut disampaikan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner PBB untuk Pengungsi. 
 
Sejak Senin, 28 Februari 2022, sudah lebih dari 500.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi negaranya tersebut.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x