GALAJABAR - Serangan demi serang Rusia terus membombardir Ukraina. Rumah warga sipil pun jadi terkena sasaran. Jelas, ini membuat warga sipil ketakutan. Makanya, warga sipil diimbau untuk diam di tempat penampungan.
Diakui seorang mahasiswa di Institut Politeknik Kharkiv yang juga tinggal di kota Kharkiv, Volodymyr Yuriyovych Yurchenko (24 tahun) seluruh sistem kereta bawah tanah di kota itu juga beralih fungsi sebagai tempat perlindungan di mana orang-orang membawa semua barang yang dibutuhkan, tetapi banyak stasiun dalam kondisi kapasitas penuh.
"Kami terus-menerus dibombardir dengan sedikit jeda. Mereka mengebom rumah-rumah sipil secara acak untuk menimbulkan ketakutan," kata Yurchenko Selasa, 1 Maret 2022.
"Saya, ibu saya, saudara laki-laki saya, dan orang-orang dari apartemen kami duduk di ruang bawah tanah. Di sini dingin tapi kami masih bisa bertahan ... kami menyeret balok kayu dari jalan, kursi, dan segala yang kami bisa untuk membuat tempat ini nyaman. Kami sudah tahu akan ada perang sehingga kami memiliki cukup makanan untuk saat ini," sambungnya.
"Sampai pagi ini, apartemen saya mati listrik dan internet menjadi tidak stabil. Ini adalah masalah lokal yang mempengaruhi beberapa lingkungan," ungkap Yurchenko.
Menurut Yurchenko, kondisi itu membuat sejumlah orang menjadi gugup dan paranoid namun tetap berupaya untuk menghibur diri.
"Kami mulai terbiasa dengan perang dan kami berharap kami akan segera memenangkan perdamaian," ucapnya.
Yurchenko juga menyebutkan bahwa sekolah-sekolah di Kharkiv ditutup dan rumah sakit pindah di tempat-tempat penampungan, serta ada antrean di bank darah karena orang-orang ingin menyumbang darah. Toko-toko sebagian besar tutup, tetapi mengumumkan kapan mereka akan buka.