Ia juga meminta Uni Eropa agar menerima Ukraina sebagai calon anggota dan mengatakan pada konferensi di Kopenhagen melalui videolink: "Uni Eropa dapat mengambil langkah bersejarah yang akan membuktikan bahwa kata-kata tentang orang-orang Ukraina sebagai keluarga Eropa bukan hanya terbatas kata-kata."
Perang di timur, di mana Rusia memusatkan perhatiannya, sekarang menjadi pusat pertempuran artileri di mana Kyiv mengalami kesulitan untuk mempertahankan diri, kata para pejabat Ukraina.
Kondisi dapat dibalikkan hanya jika Barat memenuhi janji untuk mengirim persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik termasuk sistem roket yang telah dijanjikan Washington dan negara lainnya.
Perang Artileri
"Sekarang adalah perang artileri," kata Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina kepada surat kabar Guardian Inggris.
"Semuanya sekarang tergantung pada apa yang (Barat) berikan kepada kita. Ukraina hanya memiliki satu artileri, sementara Rusia hingga 10."
Jerman, di antara pemasok senjata terbesar sejak Rusia menginvasi tetapi dikritik karena lamban dalam memasok persenjataan berat yang menurut Kyiv sangat dibutuhkan, namun berencana untuk merevisi aturannya tentang ekspor senjata untuk mempermudah mempersenjatai negara-negara demokrasi seperti Ukraina, Der Spiegel melaporkan pada Jumat.
Rusia berharap untuk merebut seluruh wilayah provinsi Luhansk timur dan menuntut Ukraina untuk menyerahkan daerah itu kepada kelompok separatis bersama dengan tetangganya Donetsk - sebuah daerah yang dikenal sebagai Donbas. Rusia mendukung pemberontakan oleh kelompok separatis sejak 2014.