AS Menuduh 5 Perusahaan di China Dukung Militer Rusia: Perusahaan Itu Masuk Daftar Hitam  Perdagangan AS

- 29 Juni 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi: Tentara Ukraina Menangkap Howitzer Militer Rusia
Ilustrasi: Tentara Ukraina Menangkap Howitzer Militer Rusia /

GALAJABAR - Sebabyak lima perusahaan di China dituduh mendukung militer dan basis industri pertahanan Rusia, menyusul invasi Moskow di Ukraina. Tuduhan tersebut dilintarkan Pemerintah AS pada Selasa, 28 Maret 2022. 

Kelima perusahaan itu termasuk di antara 36 perusahaan yang ditambahkan ke dalam daftar hitam perdagangan pemerintah AS.

Menurut data Daftar Federal AS, sejumlah perusahaan yang menjadi target daftar hitam itu berasal dari Rusia, Uni Emirat Arab, Lithuania, Pakistan, Singapura, Inggris, Uzbekistan, dan Vietnam.

Baca Juga: Tak Ingin Peristiwa Kelam di Tahun 2015 Terulang, PPIH Siapkan Teknis Ibadah di Armuzna

"Tindakan hari ini mengirimkan pesan yang kuat kepada entitas dan individu di seluruh dunia bahwa jika mereka berusaha untuk mendukung Rusia, Amerika Serikat akan menghentikan mereka," kata Wakil Menteri Perdagangan AS untuk Industri dan Keamanan Alan Estevez dalam sebuah pernyataan setelah daftar hitam itu diumumkan.

Amerika Serikat telah bergabung dengan negara-negara sekutunya untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari dengan memberikan sanksi kepada sejumlah perusahaan dan oligarki Rusia.

Moskow menyebut aksinya di Ukraina itu sebagai "operasi militer khusus".

Baca Juga: Persib vs PSS Slemen, Persib Wajib Menang, Tiket ke Semi Final, Henhen: Manfaatkan Momen, Situasi, dan Timing

AS juga menambahkan sejumlah perusahaan dan entitas lainnya ke daftar hitam perdagangannya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x