Sampah TPS Pasar Baru Majalaya Luber ke Jalan, Timbulkan Bau Tak Sedap dan Pengendara Motor Terjatuh

- 5 Januari 2021, 14:48 WIB
Seorang warga berada di antara tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Baru Majalaya Desa Majakerta Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Selasa 5 Januari 2021. Foto: Engkos Kosasih/GM
Seorang warga berada di antara tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Baru Majalaya Desa Majakerta Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Selasa 5 Januari 2021. Foto: Engkos Kosasih/GM /Engkos Kosasih/GM
 
GALAJABAR - Selama masih ada kehidupan, produksi sampah tak akan pernah berhenti. Pasalnya, sampah dihasilkan dari sisa aktivitas manusia, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
 
Salah satu contoh penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Pasar Baru Majalaya, Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Selasa 5 Januari 2021. 
 
Karena tumpukan sampah itu dekat dengan permukiman, bau tak sedap pun dikeluhkan warga. Salah satunya H. Cep Yudi, warga Kampung Pasar Domba, Desa Sukamanah, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Apalagi rumahnya hanya puluhan meter dari TPS tersebut. 
"Saat ini, sampah di TPS Pasar Baru Majalaya itu kembali numpuk. Ada kabar karena tiga hari libur Tahun Baru 2021, sehingga sampah yang menumpuk tak sempat diangkut oleh petugas kebersihan," kata Cep Yudi, Selasa 5 Januari 2021. 
 
Cep Yudi berharap pengangkutan sampah di TPS Pasar Baru Majalaya dilakukan secara berkesinambungan agar tidak terus menumpuk.
 
"Supaya tidak menimbulkan bau sampah. Saat sampah menumpuk meluber ke badan jalan sehingga terlihat tidak sehat dan mencemari lingkungan. Lebih memprihatinkan lagi, dampak dari lendir sampah ke jalan dan tidak sedikit pengendara sepeda motor terjatuh," ujar Cep Yudi.
Ia mengungkapkan sampah yang menumpuk di TPS itu sudah berlangsung cukup lama.
 
"Sampah di TPS ini terus menumpuk diduga karena  produksi sampah dan pengangkutannya tidak seimbang. Makanya, penumpukan sampah tak terhindari," ungkapnya.
 
Cep Yudi berharap penanganan sampah menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Bandung, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Karena penanganan dan pengelolaan sampah ada di DLH, selain membutuhkan perhatian dan kepedulian masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya. 
"Untuk mengurangi tumpukan sampah di TPS itu, membutuhkan kesadaran masyarakat untuk sama-sama mengurangi sampah. Jangan sampai sampah terus menumpuk di TPS. Karena sampah semakin menumpuk, mencemari lingkungan," ucapnya. 
 
Cep Yudi mengaku merasakan langsung bau sampah tersebut hingga menusuk hidungnya.
 
"Bau sampah itu sampai masuk ke dalam rumah. Soalnya, TPS berdekatan dengan rumah saya. Termasuk warga lain pun merasakan hal sama. Apalagi para pedagang yang dekat dengan lokasi TPS, mereka pun pasti mengeluhkan bau sampah," tuturnya.
Untuk menghindari bau sampah dari penumpukan sampah itu, ia berharap ada pengelolaan sampah lebih optimal.
 
"Supaya memberikan rasa nyaman kepada warga maupun pedagang. Termasuk para pengendara yang kebetulan lewat di sekitar TPS. Karena belakangan ini, tumpukan sampah itu meluber sampai ke badan jalan," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah