Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pelaksanaan PTM di Cimahi Tidak Jelas

- 16 Februari 2021, 17:49 WIB
Ilustrasi belajar daring tingkat SMA, SMK, dan MA.
Ilustrasi belajar daring tingkat SMA, SMK, dan MA. //Pikiran-rakyat.com/Ade Mamad/

GALAJABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka (PTM) akan mulai dilaksanakan. Sehingga untuk saat ini, pembelajaran akan tetap dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Untuk itu, dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi kendala, agar pembelajaran bisa tetap berlangsung secara optimal.

"Proses PTM belum diterapkan, karena baru 14% sekolah yang setuju, sehingga pembelajaran jarak jauh masih diteruskan," ungkap Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana di Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah, Selasa  16 Februari 2021.

Baca Juga: BMKG : Prediksi Cuaca Kota Bandung Rabu 17 Febuari 2021 Tak Menentu

Rencananya, Pemkot Cimahi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi akan membuat tayangan pendidikan bekerja sama dengan stasiun TV lokal. Tayangan pendidikan tersebut terutama untuk siswa tingkat SMP, karena siswa PAUD-TK-SD sudah terdapat tayangan pendidikan di TVRI.

"Kita koordinasi dulu dengan televisi lokal, dan pastikan siaran sampai ke sasaran yaitu peserta didik. Juga akan sosialisasi dulu ke masyarakat untuk mempermudah mengakses tayangan pendidikan di TV tersebut," jelas Ngatiyana.

Menurutnya, produk tayangan pendidikan di televisi ini untuk memperkaya pembelajaran para siswa di rumah. Apalagi, terdata banyak siswa terkendala selama belajar daring, karena ketiadaan gawai atau handphone (HP).

Baca Juga: Dessert, Salah Satu Ragam Kuliner Italia yang Lezat dan Dijamin Bikin Ketagihan

"Ada siswa SD sekitar 340 orang, dan siswa SMP sebanyak 600 orang yang tidak bisa belajar daring, karena tidak ada HP. Maka kita ambil langkah belajar lewat TV," ujarnya.

Jika siswa tidak memiliki TV, kata Ngatiyana, pihaknya memerintahkan jajaran RW menyiapkan TV di kantor RW, untuk bisa dipakai belajar para siswa sesuai jam belajar.

Selain itu, banyak siswa SD terkendala baca tulis akibat PJJ selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini Dia, 7 Jenis Anjing Terbaik yang Ramah pada Anak-anak

"Kita akan menurunkan guru yang baru diangkat dalam CPNS 2019 untuk membantu terjun ke masyarakat, memberi pelajaran ke anak-anak yang belum baca tulis," jelasnya.

Untuk lembaga pendidikan yang membutuhkan pelaksanaan praktek seperti SMK, lanjut Ngatiyana, akan dikoordinasikan dengan Disdik Jabar.

"Untuk kegiatan praktek dikoordinasikan lebih lanjut, karena seperti SMK perlu ilmu lapangan," ucapnya.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Hamish Daud Tuai Pujian Usai Memunguti Sampah, Raisa: Eh kok Kayak Kenal ya

Ngatiyana mengklaim, berbagai kebijakan ini diterapkan agar para siswa tidak ketinggalan dalam belajar selama pandemi Covid-19.

"Terobosan ini kita lakukan agar proses belajar mengajar bisa tetap berlangsung. Program ini kita laporkan ke Kemendibud dan Disdik Jabar," sebutnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah