GALAJABAR - Kendati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jawa Barat akan berlangsung pada tahun 2023, sejumlah nama sudah bermunculan. Selain Ridwan Kamil dan Uu Ruzhunul Ulum, kini sejumlah partai sudah bersiap-siap menyiapkan kader terbaiknya untuk diusung.
Beberapa partai mengajukan kader perempuan sebagai jagoannya. Antara lain Desi Ratnasari dari Partai Amanat Nasional (PAN), Rieke Diah Pitaloka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Celica yang saat ini menjabat sebagai Bupati Karawang dari Partai Demokrat.
Menanggapi hal tersebut, kader senior Partai Golongan Karya (Golkar) Garut, Agus Ridwan yang akrab disapa Agus Joy, mengatakan, nama-nama yang muncul saat ini tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari partai tempat bernaung, termasuk ada beberapa nama kader Partai Golkar yang layak di usung.
Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 25 April 2021: Nana Dewa Semakin Lengket, Alya Meradang!
Di antaranya politikus senior Nurul Arifin yang saat ini menjadi anggota DPR RI, mantan Bupati Tangerangan Selatan Airin Rachmi Diany, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika yang merupakan istri Dedi Mulyadi, Nia Dadang Naser yang merupakan istri mantan Bupati Bandung Dadang Naser, Hj. Ade UU Sukaesih mantan Wali Kota Banjar.
"Golkar memiliki potensi yang sangat besar untuk mengusung kader partai perempuan dalam Pikada Gubernur Jawa Barat mendatang. Mereka sudah sangat memiliki pengalaman dalam memimpin daerah," ujarnya, Ahad, 25 April 2021.
Nama Airin Rachmi Diany, kata Agus Joy, memiliki pengalaman dan berhasil menjadi kepala daerah Tangerang Selatan (Tangsel) selama dua periode. Kepiawaiannya menjadi Bupati Tangerang Selatan saat itu tidak diragukan lagi.
Baca Juga: Didik J. Rachbini Bongkar Misteri Rezim Jokowi: Evolusi Kekuasaan dari Bandit Jadi Negarawan
"Airin selain asli kelahiran Banjar, kiprahnya dalam kancah perpolitikan sangat mumpuni. Ia kader Golkar yang sangat militan," ucapnya.
Menurutnya, dengan kondisi demikian, Partai Golkar Jawa Barat harus segera bergerak dan melakukan konsolidasi politik dari hulu ke hilir. Hal ini bertujuan agar dalam menghadapi Pilkada nanti semua mesin partai bergerak dan memenangakan pasangan yang akan diusung.
"Mesin partai harus mulai dipanaskan dalam menyongsong hajat politik dari sekarang," singkatnya. (Penulis: Robi Taufik Akbar)***