Tarif Baru, BLUD Air Minum Kota Cimahi Optimistis Target Pendapatan 2021 Tercapai

- 24 Mei 2021, 18:14 WIB
Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikelola BLUD Air Minum Kota Cimahi bersumber dari sungai Cimahi yang ada di kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah
Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikelola BLUD Air Minum Kota Cimahi bersumber dari sungai Cimahi yang ada di kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

GALAJABAR - Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Air Minum Kota Cimahi menargetkan realisasi retribusi tahun ini bisa mencapai Rp 3,9 miliar. Target itu naik tahun ini dibanding tahun sebelumnya, karena sudah diberlakukan tarif baru sejak Februari lalu.

Kepala BLUD Air Minum pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Dede M Asrori mengatakan, target retribusi tahun ini naik dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi diakhir tahun pun melampaui target.

"Target Rp 3,9 miliar berdasarkan perkiraan pendapatan yang akan datang dengan tarif baru. Sedangkan Tarif lama target Rp 3,3 miliar. Realisasinya mencapai Rp 3,4 miliar," terang Dede, Senin  24 Mei 2021.

Baca Juga: Bupati Dadang Supriatna Sebut BEDAS Mengandung Makna Pembangunan Secara Menyeluruh dan Bertahap.

Menurutnya, target tersebut bakal direalisasikan dari 4.200 pelanggan air bersih dari BLUD dengan menggunakan tarif baru. Hasil dari retribusi tersebut nantinya akan masuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Pakai tarif baru sudah resmi sejak bulan Februari. Kenaikan bervariasi ada yang 30 persen, ada juga yang dibawah 10 persen," sebut Dede.

Sejauh ini, Dede mengklaim tidak ada permasalahan berarti dari kenaikan tarif baru ini, meskipun memang sempat menimbulkan pertanyaan dari pelanggan.

Baca Juga: Berminat Sekolah Kedinasan ? Yuk Cari Tahu Standar Nilai Ambang Batas SKD CASN-nya

"Hanya saja pelanggan banyak bertanya mengenai alasan adanya tarif baru, karena kita sudah melakukan sosialisasi sebelumnya," ujarnya.

Dede menjelaskan, adanya kenaikan tarif tersebut dikarenakan setiap tahunnya biaya pemeliharaan, seperti pembelian bahan kimia dan gaji pekerja. Jika tidak dinaikan, bisa jadi biaya operasional malah akan defisit.

"Harga bahan operasional naik, seperti bahan kimia. Biaya operasional, biaya pemeliharaan harus diimbangi dengan kenikan tarif. Kalau tarifnya tetap biasa itu nggak akan terutup," jelas Dede.

Baca Juga: Ditanya Soal Alasan Jabatan Presiden Diserbu Banyak Orang, Eks Menag: Itu Pekerjaan Mulia!

Dirinya melanjutkan, dengan adanya tarif baru ini pihaknya bakal lebih mengoptimalkan lagi pelayanan yang selama ini sudah dinilai baik. Dari mulai distribusi yang sudah dilakukan selama 24 jam non stop.

"Tidak bergilir, dan setiap pengaduan akan langsung ditanggapi. Kualitas sudah sesuai standar yang diterapkan oleh Menteri Kesehatan, karena rutin melakukan pemerikasaan ke laboratorium yang sudah terakreditasi," katanya.

Saat ini, BLUD Air Minum melayani 4.206 SR yang bersumber dari Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 50 liter per detik. Rencananya tahun ini dari SPAM tersebut akan dipasang 300 SR lagi.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 24 Mei 2021: Tak Habis Akal! Bu Farah Desak Nana Soal Ibu Kandungnya

"Rencananya juga kita akan kembangkan SPAM yang dari Pasirkaliki," tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x