Kopi Gununghalu Boleh Mendunia, Tapi Jangan Harap Menemukan Kedai Kopi di Gununghalu

- 1 Agustus 2021, 17:15 WIB
Camat Gununghalu Hari Mustika
Camat Gununghalu Hari Mustika /Dicky Mawardi/Galajabar/

Tak adanya kedai kopi dan toko oleh-oleh yang menjual kopi Gununghalu juga dibenarkan Camat Gununghalu Hari Mustika.

"Pernah ada (kedai kopi) tapi tak bertahan lama, tutup lagi," kata Hari di Gununghalu, Minggu 1 Agustus 2021.

Ia mengungkapkan , sekalipun kopi Gununghalu terkenal namun bagi warga Gununghalunya sendiri sebagian besar lebih menyukai kopi pabrikan.

Baca Juga: Kuasa Hukum Akui Sulit Bertemu Munarman, Fadli Zon: Diskriminasi Hukum, Penguasa Harusnya Mawas Diri!

"Jadinya kedai tidak laku sampai akhirnya tutup. Mungkin kedepannya bermunculan seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan," harapnya.

Hari pun berharap selain kedai, bermunculan toko oleh-oleh yang menjual beragam jenis kuliner khas Gununghalu, termasuk kopi.

Ia mengungkapkan pohon kopi banyak tumbuh di Desa Celak, Gununghalu dan Sirnajaya. Mayoritas ditanam secara tumpang sari di lahan kehutanan.

Baca Juga: Berhasil Curi Perhatian Penggemar Antares, Ini Sekilas Perjalanan Karier Aktris Maudy Effrosina

"Ada sekitar 15 merk dagang kopi yang dibuat masyarakat baik secara perorangan, kelompok maupun oleh BUMDes. Kelemahannya, harga beragam dan harga jual di Gununghalunya sendiri jauh lebih mahal ketimbang yang dijual di mal atau pusat perbelanjaan. Harga juga menjadi persoalan yang harus dibenahi," paparnya.

Kepala Desa Gununghalu Isep Heriatna menambahkan, lahan tanaman kopi di Desa Gununghalu seluas 500 hektare. Namun yang sudah produktif baru sekitar 200 hektare.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x