Begini Cara Mencegah Hepatitis Misterius Menurut Pakar Unpad: Pola Hidup Sehat Diutamakan

- 9 Mei 2022, 13:27 WIB
Ilustrasi: Begini Cara Mencegah Hepatitis Misterius Menurut Pakar Unpad: Pola Hidup Sehat Diutamakan
Ilustrasi: Begini Cara Mencegah Hepatitis Misterius Menurut Pakar Unpad: Pola Hidup Sehat Diutamakan /PIxabay

Hal ini kemudian memicu kanker pada penderitanya. Meski demikian, penderira hepatitis B dan C bisa sembuh melalui pengobatan yang terus berkembang.

Baca Juga: Mulai Senin Rekayasa Lalu Lintas Lebaran Dihentikan, Korlantas: Keberhasilan Ini Karena Peran Serta Masyarakat

Sementara hepatitis D dan E seringnya menempel atau koinsiden pada hepatitis A, B, dan C. Karena itu, dua hepatitis ini jarang dilakukan pemeriksaan. Hingga saat ini, baru hepatitis A dan B yang sudah memiliki vaksin.

Bahkan, vaksinasi hepatitis B sudah masuk program imunisasi nasional, sehingga bisa diperoleh di tingkat layanan kesehatan primer secara gratis. Meskipun belum diketahui apakah dua jenis vaksin tersebut bisa mencegah penularan hepatitis misterius, Prof. Dwi menegaskan bahwa vaksinasi hepatitis tetap wajib dilakukan.

Higienis Nomor Satu Karena salah satunya ditularkan melalui pola hidup yang tidak sehat. Prof. Dwi mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup higienis dan sering menjaga kebersihan tubuh. Utamanya adalah menjaga kebersihan tangan.
Baca Juga: Ini Makna Asmaul Husna: Al Ghofur, Asy Syakuur, Al Ali, Semoga Kita Selalu Mendapat Ampunan Allah

Kendati demikian, masyarakat Indonesia telah banyak belajar menjaga kebersihan dari pandemi Covid-19, sehingga hal ini dapat memperkuat kewaspadaan masyarakat dalam menghindarkan diri dari penularan hepatitis misterius.

“Masyarakat sudah punya pengalaman tentang hidup sehat dari Covid-19. Ini salah satu cara mencegahnya,” kata Prof. Dwi.

Jika terindikasi tertular, Prof. Dwi menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan. Ciri umum yang mudah terlihat dari hepatitis adalah mata dan kulit yang menguning, warna urine kuning pekat, hingga memiliki gejala demam, mual, dan muntah.

“Segera lapor ke Puskesmas. Sekarang tenaga kesehatan sudah diberikan pedoman dan penanganannya, mulai dari petugas kesehatan di tingkat primer. Kalau di luar kompetensinya, pasien akan dirujuk secara berjenjang,” kata Prof. Dwi.***

 

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah