GALAJABAR - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga beres. Saat ini, dunia saat ini kembali digemparkan dengan laporan WHO mengenai adanya penyakit hepatitis yang tidak diketahui atau hepatitis misterius.
Berdasarkan laporan tersebut, kasus yang pertama ditemukan di Inggris awal April lalu. Hingga 1 Mei penyakit ini telah menyebar di 20 negara, termasuk Indonesia.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr. Dwi Prasetyo, dr., Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan, hepatitis misterius sejatinya merupakan penyakit hepatitis yang tidak diketahui etiologinya.
Hal ini terungkap setelah pemeriksaan awal yang dilakukan otoritas kesehatan Inggris terhadap pasien anak-anak yang terindikasi terkena penyakit tersebut.
“Hepatitis yang biasa kita kenal ada A, B, C, D, dan E. Kejadian di Inggris itu sudah diperiksa ternyata negatif lima hepatitis tersebut. Makanya mereka melaporkan jenis hepatitis yang tidak diketahui etiologinya atau jenis hepatitis non A, B, C, D, E,” papar Prof. Dwi kepada dikutip dari laman unpad.ac.id.
Sampai saat ini, para ahli masih menyelidiki penyebab dari hepatitis misterius tersebut. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit tersebut.
Hal ini pun direspons Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan mengeluarkan imbauan kewaspadaan dini, terutama untuk dokter anak, dokter umum, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.
Lebih lanjut Kepala Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menjelaskan, imbauan kewaspadaan IDAI tersebut dikeluarkan mengingat banyak kasus yang dilaporkan terjadi pada kelompok anak-anak.