Kurangi Beban Biaya Pembuangan Sampah ke TPA, Yuk Mulai Lakukan Pemilahan Sejak dari Rumah

- 13 Mei 2022, 17:25 WIB
Ilustrasi TPA Sampah.
Ilustrasi TPA Sampah. /Pexels.com/Tom Fisk/

GALAJABAR - Masyarakat diminta untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah. Hal itu akan bermanfaat untuk mengurangi beban biaya pembuangan sampah dari Cimahi ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Pasalnya, biaya angkut sampah hampir dipastikan membengkak seiring dengan rencana dialihkannya pembuangan sampah dari TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat, ke TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Lilik Setyaningsih mengatakan, sebetulnya pihaknya sudah mengestimasikan biaya angkut sampah ke TPPAS Legok Nangka itu mencapai Rp23 miliar per tahun dari total sekitar 150 ton sampah per hari.

Baca Juga: Polda Jabar Antisipasi Gelombang Wisatawan saat Libur Panjang Waisak, Mengecek juga Ketaatan Pengelola Wisata

"Tapi kan kemarin sudah ada kesepakatan kita minimal buang sampah 200 ton, jadi otomatis lebih membengkak lagi. Lebih besar dari Rp 23 miliar," ungkap Lilik, belum lama ini.

Biaya beban angkut sampah dari Kota Cimahi itu melonjak tajam dibandingkan biaya pengangkutan dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti yang mencapai Rp 16 miliar per tahun, yang meliputi pembayaran Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) dan Kompensasi Dampak Negatif (KDN).

Dikatakan Lilik, untuk saat ini volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Cimahi mencapai 273 ton per hari. Namun dirinya memprediksi volumenya akan naik hingga 300 ton dalam beberapa tahun ke depan seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Baca Juga: Saudi Berikan Layanan Fast Track bagi Jemaah Haji Indonesia, Permudah Proses Pengecekan Dokumen Keimigrasian

"Rata-rata timbulan 273 ton per hari, tapi ke depan dengan bertambahnya penduduk bisa saja sampai 300 ton," Lilik.

Dengan kondisi tersebut, Lilik mengajak semua masyarakat untuk ikut berperan dalam mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Di antaranya dengan melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah.

"Kita minta masyarakat turut berperan aktif untuk mengurangi sampah sejak dari rumah. Sampah juga bisa bermanfaat kalau dikelola dengan baik," imbuhnya.

Baca Juga: Hari Ini, KPK Panggil 6 Saksi Terkait Kasus Dugaan Suap Bupati Bogor Nonaktif, Ade Yasin

Pihaknya, lanjut Lilik, juga terus berupaya untuk melakukan pengurangan sampah dengan berbagai program. Seperti metode pengolahan kompos organisasi, maggotisasi, hingga permentasi dengan pengembangan skala kecil.

Salah satu yang tengah fokus digarap adalah pengembangan budidaya maggot. Lilik mengatakan, hingga saat ini sudah ada 36 RW di Kota Cimahi yang sudah melakukan pengurangan sampah dengan budidaya maggot.

"Kita harapannya dari Maggot itu minimal bisa mengurangi sampah hingga 20 persen. Selain itu maggot juga kalau dikembangkan bisa menjadi nilai ekonomi," pungkas Lilik.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah