Legenda Sepak Bola Argentina: Diego Maradona Berhasil Jalani Operasi Otak

4 November 2020, 17:06 WIB
Diego Maradona dibawa ke rumah sakit di La Plata untuk menjalani perawatan /Daily Mail

 

GALAJABAR - Pemain sepak bola legendaris asal Argentina, Diego Armando Maradona (60) telah berasil menjalani operasi otak. Demikian diungkapkan dokter yang menangani mantan pemain Napoli itu.

Dikutip dari Sky Sports, Maradona awalnya dirawat di Klinik Ipensa di La Plata, Argentina pada Senin, 2 November 2020, karena menderita anemia dan dehidrasi.

Dia kemudian dipindahkan ke Klinik Olivos di Buenos Aries untuk menjalani operasi hematoma subdural-- akumulasi darah antara membran dan otaknya.

Baca Juga: Bangun Terowongan Kereta Cepat: Pengeboman Gunung Bohong Kembali Dilakukan

"Saya berhasil menyingkirkan hematoma dan Diego menoleransi operasi dengan sangat baik," kata Leopoldo Luque, ahli bedah saraf dan dokter pribadi Maradona.

"Langkah-langkahnya sekarang adalah observasi, tetapi terkontrol. Itu akan bergantung pada bagaimana dia melakukannya. Ini tidak terlalu rumit, tapi ini masih operasi otak."

Maradona, yang memenangi Piala Dunia bersama Argentina pada Piala Dunia 1986 di Meksiko dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, saat ini melatih klub lokal Gimnasia y Esgrima.

Baca Juga: ONE Championship: Petarung Indonesia, Priscilla Hertati Hadapi Jagoan Cina, Meng Bo

Ia sebelumnya sempat mengisolasi diri setelah salah satu pengawalnya menunjukkan gejala terpapar virus corona. Demikian dilaporkan kantor berita negara itu, Telam, Selasa lalu.

Maradona terakhir kali tampil di depan umum pada ulang tahunnya yang ke-60, Jumat lalu, sebelum pertandingan liga timnya melawan Patronato.

Dia dianugerahi sebuah plakat dan kue untuk merayakan ulang tahunnya, tetapi tidak menonton pertandingan. Menurut para saksi mata, Maradona tidak terlihat sehat dan lemah.

Baca Juga: Jawa Barat Berstatus Siaga Bencana dari November Hingga Mei 2021

Mantan pemain Napoli, Barcelona, dan Boca Juniors itu sering sakit secara berkala selama bertahun-tahun. Hal itu disebabkan gaya hidupnya sejak masih aktif sebagai pemain sepak bola.

Pada tahun 2004, Maradona pernah dibawa ke rumah sakit dengan masalah jantung dan pernapasan yang parah terkait akibat penggunaan kokain.

Maradona kemudian menjalani rehabilitasi narkoba di Kuba dan Argentina, sebelum operasi stapel perut pada 2005 untuk membantunya menurunkan berat badan.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Minggu Ketiga Desember 2020

Pada 2007, dia memeriksakan diri ke sebuah klinik di Buenos Aires untuk mengatasi masalah penyalahgunaan alkohol.

Maradona juga jatuh sakit pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Dalam rekaman, Maradona pingsan di tempat duduk VIP pada pertandingan Argentina-Nigeria, sehingga harus dirawat di rumah sakit pada Januari 2019 akibat pendarahan internal di perut. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler