Network
GALAJABAR - Angka kasus positif virus corona jenis baru (Covid-19) di Tanah Air terus melambung. Puluhan daerah termasuk Kota Bandung bahkan berstatus zona merah alias risiko tinggi penyebaran virus.
Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, pemerintah kemudian membuat larangan menggelar kegiatan atau pesta pada saat malam pergantian tahun.
Alasannya, kerumunan orang akan membuat outbreak kasus positif corona.
Kondisi yang terjadi saat ini juga menjadi perhatian pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts.
Baca Juga: Ingin Menyantap Dimsum? Mungkin Ini Tempat yang Anda Cari
Pria berpaspor Belanda itu melarang para pemainnya merayakan malam pergantian tahun baru dan memintanya tetap di rumah guna menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan jika memaksa keluar rumah.
Dikutip galajabar dari laman resmi klub, Selasa, 22 Desember 2020, larangan itu selaras dengan instruksi Pemerintah Kota Bandung yang melarang warganya merayakan malam pergantian tahun baru di jalanan kota.
"Jika ini memang sudah menjadi instruksi pemerintah, tentunya, kami akan mengikutinya. Kami akan instruksikan pemain untuk mengikuti aturan itu dan tetap menjalankan protokol kesehatan," kata Robert.
Baca Juga: Keren! Hanya Ada di Kota Bandung, Kolam Kabut Beraroma Sereh
Sudah menjadi tradisi, pada setiap malam pergantian tahun baru, pusat Kota Bandung serta sejumlah tempat wisata lainnya, akan disesaki masyarakat.
Mereka merayakan malam tahun baru dengan berbagai kegiatan. Hal itu bisa mendorong penularan Covid-19 lebih agresif.
Menurut Robert, meski potensi olahragawan pulih dari Covid-19 tergolong besar seperti halnya yang pernah dialami ujung tombak Wander Luiz, akan tetapi ia tidak menginginkan pemainnya tertular virus mematikan ini.
Striker asal Brasil itu kemudian dinyatakan negatif setelah menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
Baca Juga: Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Sudah Bertemu Ma'ruf Amin Jadi Tanda-tandanya?
Saat menjalani karantina, Wander Luiz sama sekali tidak mengalami keluhan hingga pada akhirnya kembali berlatih bersama tim Maung Bandung, beberapa waktu lalu.
"Pesepakbola ini cukup sensitif. Jika ada sesuatu yang menimpa pada mereka, mereka tidak akan bisa main dan baru bisa kembali main dalam waktu yang cukup lama."
"Jadi, kita semua harus waspada dan mengikuti protokol kesehatan dengan baik," kata dia menambahkan.***
