Network
GALAJABAR - Hujan kartu kuning mewarnai laga perdana Grup C Piala Presiden 2022 antara Persib kontra Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu 12 Juni 2022.
Dalam pertandingan dengan tensi tinggi tersebut, Bali United sudah bermain dengan 10 pemain sejak menit 18 babak pertama. Setelah Eber Bessa menerima kartu kuning kedua akibat hansball .
Persib tertinggal terlebih dahulu berkat gol cepat Novri Setiawan, memanfaatkan umpan dari Ilija Spasojevic.
Baca Juga: Antar Jemput 400 Pasangan Nikah di Bandung Barat Menggunakan Mobil Dinas Hengki Kurniawan
Pada pertandingan itu, Persib menurunkan I Made Wirawan yang dikawal duet Nick Kuipers dan Achmad Jufriyanto. Di tengah, Pangeran Biru mengandalkan dua gelandang beda generasi, Dedi Kusnandar dan Beckham Putra Nugraha. Ciro Alves menjalani debut berduet dengan Da Silva di depan.
Persib yang berjuang mengejar ketertinggalan terus menggempur pertahanan Bali United.
Henhen dapat peluang di menit 38 lewat sepakan kaki kanannya. Sayang, tembakan Henhen masih bisa dihalau oleh Ridho.
Baca Juga: Jenazah Eril Tiba di Gedung Pakuan, Disambut antunan Shalawat dan Tangis Warga Pecah
Di menit 46, Beckham juga melepaskan sepakan melengkung mengarah gawang tapi masih gagal berbuah gol. Babak pertama pun berakhir di menit 53, Persib masih tertinggal 0-1.
Pada babak kedua pertandingan semakin seru. Sempat terjadi beberapa kali pertandingan dihentikan wasit karena pelanggaran.
Serangan gencar yang bertubi-tubi dari para pemain Persib akhirnya mampu mencetak gol balasan.
Baca Juga: Hujan Menyambut Kedatangan Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz di Gedung Pakuan
David da Silva memecah kebuntuan lewat tendangan bebas. Gol kerasnya berhasil mengoyak gawang Bali United.
Akibat terjadi beberapa kali insiden, wasit memberi tambahan waktu hingga 15 menit. Namun sampai peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah.
Sementara itu, jelang kick-off, wasit memimpin mengheningkan cipta sebagai ungkapan belasungkawa atas wafatnya putra sulung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Bern, Swiss.***
