Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan dan Asal Muasal serta Keutamaannya

24 Maret 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi asal usul Sholat Tarawih /Instagram @WMNGOVSA



GALA JABAR - Ibadah sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilaksanakan tiap bulan Ramadhan, pelaksanaannya dilakukan di malam hari setelah Sholat Isya. Lalu bagaimana asal usul dari Ibadah sholat tarawih yang anda kerjakan ini, lalu gimana Rasulullah SAW mencontohkannya.

Ibadah Ibadah sholat tarawih diketahui pertama kali dijalankan Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Keutamaan dari salat tarawih yang paling dasar adalah adanya ampunan dari Allah swt terhadap dosa di masa lalu.

Dari berbagai sumber, Rasulullah SAW melaksanakan Ibadah sholat tarawih tersebut pada Ramadan tahun kedua hijriah.

Baca Juga: Bila Anda Naik Haji Tahun Ini, Segera Cek Daftar Nama Jemaah Berhak Lunasi Bipih yang Baru Diterbitkan Kemenag

Awal Nama Buka Tarawih

Dijelaskan dalam buku Sejarah Ibadah sholat tarawih yang ditulis oleh Ahmad Zarkasih Lc, Rasulullah SAW pertama kali menyebutnya bukan tarawih. Tetapi Rasullah SAW menyebut dengan nama Qiyam Ramadan.

Qiyam Ramadan artinya penghidupan atas malam Ramadan atau ibadah yang dilakukan untuk menghidupkan malam-malam Ramadan. Dalam shahih Bukhari, Rasulullah SAW pada waktu itu mengerjakan Qiyam Ramadan sebanyak 11 rakaat.

Kala itu, beliau mengerjakan salat di masjid dan juga di rumah. Dan ini yang kemudian memberikan pemahaman bahwa tidak ada kewajiban untuk salat tarawih di masjid.

Sejumlah sumber juga menyebut bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih di Masjid Nabawi berjemaah hanya dua malam. Sedangkan pendapat lain menyebutnya tiga malam.

"Beliau tidak hadir melaksanakan salat tarawih bersama-sama di masjid. Karena takut atau khawatir salat tarawih akan diwajibkan kepada umatnya," tulis Abdullah Farid dkk dalam bukunya yang berjudul Ramadan Berpendar Maghfirah 1442 H.

Istilah tarawih sendiri juga belum muncul semasa Khalifah Abu Bakar RA memimpin. Menurut riwayat Imam al-Marwadzi dalam kitabnya Kitab Qiyam Ramadan, istilah tarawih kemungkinan muncul di masa Umar bin Khattab RA.

Baca Juga: Inilah 2 Sanksi Tegas Bila ASN Bolos Pada Jumat 24 Maret 2023 Hari Ini

Kala itu Umar RA memerintahkan Ubai untuk menjadi imam Qiyam Ramadan dan mereka tidur di seperempat pertama malam. Lalu mengerjakan salat di dua perempat malam setelahnya, begitu selesai sepertempat malam terakhir, mereka pun pulang dan sahur.

Mereka membaca lima sampai enam ayat pada setiap rakaat dan mengerjakannya sebanyak 18 rakaat dengan 2 rakaat salam. Terdapat jeda istirahat untuk sekadar berwudhu dan menunaikan hajat mereka.

Jumlah rakaat salat tarawih juga bervariasi sejak Umar RA. Dalam banyak riwayat, Umar RA pernah menginstruksikan para imamnya untuk memandu salat malam Ramadan di Masjid Nabawi.

Yaitu, sebanyak 20 rakaat dengan 3 rakaat salat witir. Sehingga jumlahnya menjadi 23 rakaat. Salah satunya terdapat dalam riwayat Imam Malik dalam al-Muwatha' yang artinya, Dari Yazid bin Tuman, beliau berkata:

"Orang-orang ketika zaman Sayyidina Umar RA melaksanakan salat di bulan Ramadan 23 rakaat."***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler