Ki Hajar Dewantara dan Hari Pendidikan Nasional, Ini Dia Profil dan Sejarah Singkatnya

- 2 Mei 2021, 09:04 WIB
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara /Hening Prihatini/Tangkap layar buku tematik kelas 4 Tema 4 Subtema 3

GALAJABAR - Pada 2 Mei ini, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional tak akan mungkin lepas dari Nama Ki Hajar Dewantara.

Ya, Hari Pendidikan Nasional merupakan penghargaan kepada Ki Hajar Dewantara yang lahir pada 2 Mei.

Ki Hajar Dewantara memiliki jasa yang sangat besar pada dunia pendidikan. Sehingga ia dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia.

Terlebih latar belakang kehidupan yang dimilikinya, menjadikan perjuangannya di bidang pendidikan menjadi menarik untuk dilihat.

Baca Juga: Inter Milan Bakal Gelar Pesta Juara Malam Ini? Conte Sukses Runtuhkan Dominasi Juventus

Berikut ini profil singkat Ki Hajar Dewantara

Ia lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia memang keturunan bangsawan.

Di zaman Belanda, hanya anak pejabat, keturunan Belanda, dan keturunan Cina saja yang boleh bersekolah.

Ia menentang keputusan Belanda ini dengan berbagai protes dan aksi damai, untuk meminta hak pendidikan agar bisa diakses oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Ramadan Bergerak : Dari Ngabubur, Berbagi Takjil hingga Menyantuni Anak Yatim

Akibat pandangan dan pendapatnya ini, ia kemudian diasingkan. Meski demikian ketika pulang dari pengasingan justru ia mendirikan Taman Siswa, cikal bakal sekolah yang bisa diakses oleh masyarakat luas.

Ki Hajar Dewantara menamatkan sekolah dasar di ELS yang merupakan sekolah dasar Eropa Belanda.

Ia lalu melanjutkan pendidikannya di STOVIA. Sayangnya pendidikan di sekolah dokter ini tidak diselesaikan karena mengalami sakit.

Ia kemudian melanjutkan hidupnya dengan menjadi wartawan di beberapa surat kabar.

Baca Juga: Akses Jalan ke TPA Sarimukti Tertutup Longsor, Pembuangan Sampah Bandung Raya Terganggu

Dikenal dengan tulisannya uang kritis, tajam, sefta anti kolonial, namanya lekas melambung dan mendapatkan perhatian banyak orang.

Tak heran dalam waktu singkat, kemudian ia bergabung di Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai sebagai seksi propaganda.

Setelah serangkaian aktivitas sosial dan politik dijalani kemudian Ki Hajar Dewantara diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri Pendidikan.

Baca Juga: Waspada Pandemi Belum Berakhir ! Muncul Klaster Pengajian di Kabupaten Cianjur, 54 Warga Terpapar Covid-19

Ia memegang jabatan ini hanya selama beberapa bulan, sebelum digantikan oleh Todung Sultan Gunung Mulya.

Demikian profil singkatnya. Selamat Hari Pendidikan Nasional.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x