Kenali 4 Jenis Bisikan di Hati, Termasuk Bisikan dari Malaikat atau Setan

- 15 November 2021, 08:27 WIB
Ilustrasi setan yang menggoda kita.
Ilustrasi setan yang menggoda kita. /Pixabay/@OpenClipart-Vectors

GALAJABAR - Kita mungkin pernah merasakan bisikan di hati. Misalnya saat kita hendak sholat, tiba-tiba terdengar bisikan tidak mengerjakan atau mengulur waktu.

Bisa juga sebaliknya ketika kita hendak melakukan maksiat, tiba-tiba kita disuruh untuk tidak melakukannya agar terhindar dari perbuatan yang dilarang.

Tapi pertanyaannya, dari mana datangnya bisikan-bisikan itu?

Berikut empat sumber bisikan yang masuk ke dalam hati seperti dilansir nu.or.id.

Baca Juga: Eni Tewas Tertimbun Longsor yang Menimpa Rumahnya

1. berasal dari nafsu

Bisikan ini berasal dari nafsu. Misalnya, "Saya puasa, hukumnya fardu, hari sangat panas, dan saya melihat air dingin di atas meja. Segar sekali jika saya minum airnya."

Itu adalah bisikan. Itu berasal dari nafsu. Nafsu memang menginginkan itu.

2. Bersumber dari iblis.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dari Ibn 'Abbas disebutkan bahwa Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam:

Baca Juga: BSU atau BLT Subsidi Gaji Tahap 6 Cair Lagi, Penuhi Syarat Ini

الشَّيْطَانُ جَاثِمٌ عَلَى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ، فَإِذَا ذَكَرَ اللَّهَ خَنَسَ وَإِذَا سَهَا وَغَفَلَ وَسْوَسَ

“Setan itu senantiasa mendekam dalam hati bani Adam. Jika bani Adam berdzikir kepada Allah, maka ia bersembunyi dalam hatinya. Dan ketika ia lupa kepada-Nya, maka setan kembali membisikinya.”

Bisikan yang bersumber dari setan ini juga biasa disebut dengan waswas, sebagaimana firman Allah, Dari kejahatan waswas (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, (Q.S. an-Nas [114]: 4).

3. Bersumber dari malaikat.

Baca Juga: Rey Mbayang Bagikan Momen Romantis Ulang Tahun Dinda Hauw Ke-25

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dari Ibnu Mas'ud. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لِابْنِ آدَمَ لَمَّتَانِ: لَمَّةٌ مِنَ الْمَلَكِ، وَلَمَّةٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ، وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ، وَتَطْيِيبٌ بِالنَّفْسِ، وَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ، فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ، وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ، وَتَخْبِيثٌ بِالنَّفْسِ

“Ada dua lammah (bisikan) bagi ibnu Adam, yakni lammah setan dan lammah malaikat. Lammah malaikat mendorong kepada kebaikan, membenarkan yang hak, dan menjernihkan jiwa. Sedangkan lammah setan mendorong kepada keburukan, mendustakan yang hak, dan mengotori jiwa.”

Artinya, siapa saja yang menemukan dorongan yang baik, maka ketahuilah bahwa salah satunya berasal dari malaikat, padahal pada hakikatnya berasal dari Allah. Terima Dia. Sebaliknya, barangsiapa menemukan bisikan yang buruk, maka berlindunglah kepada-Nya, karena salah satu bisikan yang buruk itu berasal dari setan.

Baca Juga: Kombatan Deklarasikan Dukungan untuk Ganjar Pranowo Capres 2024

4. Bisikan langsung dari Allah yang diberikan kepada hati seorang hamba.

Pada hakikatnya semua bisikan yang baik itu datangnya dari Allah yang diturunkan sebagai cobaan, anugerah, ujian, dan anugerah.

Namun, ada bisikan yang langsung Allah berikan dari keagungan-Nya kepada hati seorang mukmin. Bisikan diucapkan oleh inspirasi. Dalam Al-Qur'an Surat As-Syams ayat 7 dan 8 disebutkan,

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (Lihat: al-Habib ‘Ali Al-Jufri, Ayyuhal Murid, hal. 175). Wallahu a'lam.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah