Polri Pastikan Server dan Data Anggotanya Aman

22 November 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi peretas data anggota Polri. /Pixabay/geralt

GALAJABAR - Polri memastikan keamanan data anggota, server, dan aplikasi kepolisian terjaga dalam kondisi aman. Walaupun sebelumnya peretas asal Brasil mengaku telah membobol data anggota Korps Bhayangkara.

Hal ini dijelaskan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 22 November 2021.

"Untuk server data, aplikasi Polri dan sistem keamanan semuanya aman," katanya.

Menurut Dedi, sebelumnya Direktorat Kejahatan Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan mendalam terkait pembobolan data Polri.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 22 November 2021: Gawat, Alya Kembali Culik Junior di Rumah Buwana

Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait validitas data yang diduga milik anggota Polri yang disebarkan oleh peretas di media sosial.

Walaupun demikian, dia memastikan saat ini data institusi Polri aman. "Datanya aman," tegasnya seperti dilansirkan Antara.

Dalam kasus ini, seorang hacker Brasil yang menamakan dirinya "son1x" di akun Twitter-nya mengaku telah berhasil membobol data pribadi anggota Polri dan orang-orang terdekat serta keluarganya.

Dari penelusuran ANTARA, Kamis 18 November 2021, akun Twitter @son1x666 menuliskan unggahan "Polri-Polri Meretas" login 28k dan bocoran informasi pribadi".

Baca Juga: Politikus Partai Demokrat Ini Sebut WSBK Mandalika Adalah Kebanggan Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyertakan tiga tautan yang diduga berisi salinan data pribadi anggota Polri yang telah diretas.

Jika link tersebut diklik maka pengguna akan diarahkan ke sebuah website yang diduga dikelola oleh hacker, yang menyajikan data-data seperti nama, pangkat, tempat dan tanggal lahir, unit kerja, status perkawinan hingga nomor register utama dan beberapa data pribadi lainnya.

Dalam unggahannya, peretas mengaku melakukan tindakan tersebut dengan alasan tidak mendukung pemerintah dalam memperlakukan rakyatnya.

Peretas mengaku aksi tersebut dilakukan setelah banyak orang menghubunginya untuk membicarakan kehidupan masyarakat di Indonesia.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler