Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 17)

- 21 Mei 2021, 10:57 WIB
GUNUNG Fuji.*
GUNUNG Fuji.* /PIXABAY

Salah satu pengikut Ieyasu segera berlutut di hadapan Tsukiyama dan Nobuyasu. “Tenangkan dirimu dan bicaralah!” titah Nobuyasu dengan tegas.

Baca Juga: Benjamin Natanyahu Luluh, Israel - Palestina Sepakati Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

“Dia tidak perlu menjelaskan apa pun!”

Nobuyasu dan Tsukiyama langsung mendongak. Alangkah terkejutnya mereka saat mendapati seseorang bersama pasukan kecil dibelakangnya berdiri dengan tegak dan tak gentar di hadapannya.

Namun, satu hal yang Tsukiyama tahu, semuanya sudah jelas. Ia tahu firasat yang selama ini ia rasakan akan benar-benar terjadi. “Tuan… Nobunaga,” lirih Tsukiyama, menatap pria yang ada di hadapannya.

Manik Tsukiyama memang tidak menunjukan rasa takut sedikit pun. Tapi, maniknya itu justru dipenuhi dengan kekhawatiran, bukan pada dirinya sendiri, melainkan pada anak-anak dan suaminya.

Baca Juga: Hamas Klaim Kemenangan Atas Israel, PBB: Gaza Bagian Integral dari Negara Palestina


Bukan Oda Nobunaga, si pemimpin tiran yang Tsukiyama lihat di hadapannya itu, melainkan sosok lain. Tsukiyama melihat sosok malaikat maut dengan sabit kematiannya. Ia tahu, malaikat itu datang untuk menjemput seseorang yang bukan lain adalah dirinya.

“Tuan Nobunaga, apa yang Anda lakukan di Istana Tokugawa?” tanya Nobuyasu pada ayah mertuanya.

“Aku? Aku kebetulan melewat dan berniat untuk bertemu dengan putri dan cucuku,” ujarnya sedikit santai namun masih terdengar dingin.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah