Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 17)

- 21 Mei 2021, 10:57 WIB
GUNUNG Fuji.*
GUNUNG Fuji.* /PIXABAY

Baca Juga: Minta Warga Manfaatkan Layanan Polisi 110, Ridwan Kamil: Tidak untuk Main-main atau Laporan Palsu

Hati Nobuyasu langsung terasa berat dan perasaannya langsung memburuk. Daripada mengkhawatirkan dirinya, Nobuyasu justru lebih mengkhawatirkan Tsukiyama, ibunya sendiri. Tangan Nobuyasu sudah memegang genggaman pedangnya, bersiap jika sewaktu-waktu ia atau ibunya diserang oleh sang mertua.

“Nobuyasu, tidak baik menyambut tamu seperti itu. Apalagi jika tamu itu adalah ayah mertuamu!”

Nobuyasu dan Tsukiyama langsung berbalik, mendapati Ieyasu ditemani dengan putri sulungnya, Putri Kame.

“Suamiku,” lirih Tsukiyama.

Baca Juga: LUAR BIASA ! Kerugian Negara Akibat Korupsi di PT Asabri Capai Rp 22 Trliun, Setara dengan 10 Kali APBD KBB

“Ayahanda,” dan Nobuyasu menggerutu.

Putri Kame terhenti di samping Tsukiyama, selagi Ieyasu maju ke depan dan berdiri tidak jauh di depan Nobuyasu. Ieyasu tetap menjaga jarak dengan Nobunaga. Ia juga sama waspadanya dengan Nobuyasu dan yang lainnya.

“Selamat datang di Istana Tokugawa, Nobunaga. Apa perlu aku siapkan ruangan untukmu?” sambut Ieyasu sedikit lebih sopan. Ia tidak perlu menggunakan istilah ‘Tuan’ saat sedang bersama Nobunaga, mengingat ia adalah salah satu teman masa kecil si pemimpin tiran tersebut.

Baca Juga: Lupa Mematikan Kompor, Api Membakar Rumah Warga di Cimahi

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah