Kim Jong-un Sodorkan Keinginan Saat Rayakan Ulang Tahun: Senjata Nuklir Baru!

12 Januari 2021, 14:43 WIB
Kim Jong-un /voanews.com

GALAJABAR - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un merayakan ulang tahun ke-37 pada 8 Januari 2021, dengan mengungkapkan sejumlah daftar keinginan (wishlist), salah satunya senjata nuklir baru. Keinginan tersebut tentu saja menjadi  peringatan mengerikan bagi Presiden Amerika Serikat yang baru akan dilantik 21 Januari nanti, Joe Biden.

Kim Jong-un memerintahkan militernya untuk mengembangkan lebih banyak roket, rudal hipersonik dengan "hulu ledak super besar", nuklir bawah air, satelit mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Pengumuman menakutkan itu merupakan tantangan berat bagi Joe Biden.

Baca Juga: Thailand Terbuka, Fajar/Rian dan Leo/Daniel Terlibat Perang Saudara di Babak Kedua

Upaya memperkuat militer secara besar-besaran itu terungkap dalam salah satu acara politik terbesar yang diadakan di Korea Utara, dalam beberapa tahun terakhir. Dan, pengamat regional yakin waktu pengumuman itu tidak mungkin kebetulan.

"Pengumuman Kim tidak diragukan lagi dimaksudkan untuk menekankan kepada pemerintahan AS yang akan datang bahwa kegagalan untuk mengambil tindakan cepat akan mengakibatkan Korea Utara secara kualitatif meningkatkan kemampuannya," kata Ankit Panda, penulis “Kim Jong-un and the Bomb” dikutip dari The Sun.

"Saya pikir presiden (AS) terpilih harus menerima itu pada nilai nominal. Dan, secepat mungkin, mengklarifikasi perspektifnya tentang apa tujuan yang akan dicari pemerintahannya dalam negosiasi potensial dengan Korea Utara.

Baca Juga: Lima Titik Jadi Fokus Pencarian, Dansatgasla SAR: Kotak Hitam Diduga Tertimbun Material Pesawat

"Jika Kim melihat tidak ada pergeseran dari penekanan tradisional AS, yaitu pelucutan senjata nuklir yang komprehensif dan total sebelum sanksi apa pun dapat dikurangi, saya pikir dia akan terus maju dengan pengujian dan kegiatan lainnya," katanya kepada BBC.

Kim mengungkapkan ambisi militernya pada Kongres ke-8 Partai Buruh di Pyongyang pada akhir pekan.

"Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami," katanya.

Baca Juga: Thailand Terbuka, Jonatan Christie Melenggang ke Babak Kedua

"Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat AS yang sebenarnya dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," tambahnya seraya berjanji untuk memperluas hubungan dengan "pasukan anti-imperialis, independen."

Kim berjanji Korea Utara tidak akan menyalahgunakan nuklirnya. Meski demikian, dia mengatakan negara itu akan memperluas persenjataan nuklirnya, termasuk kemampuan serangan pencegahan dan pembalasan.

Saat ini, Korea Utara sedang mempersiapkan pengujian dan produksi berbagai senjata baru, termasuk roket multi-hulu ledak dan hulu ledak terbang supersonik untuk roket balistik tipe baru.

Baca Juga: Bingung Soal Diffuser dan Humidifier, Ini Dia Perbedaan dan Manfaatnya

Dilaporkan Reuters, belum ada komentar langsung tentang pidato Kim dari Departemen Luar Negeri AS. Juru bicara kampanye Biden menolak berkomentar mengenai hal ini.

Namun, Joe Biden sempat menyebut Kim Jong-un sebagai "penjahat". Sementara Korea Utara menyebut Biden sebagai "anjing gila" yang perlu dipukuli sampai mati dengan tongkat.

Kim melakukan tiga pertemuan, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Presiden Donald Trump. Keduanya juga berkorespondensi dalam serangkaian surat, tetapi tidak mencapai kesepakatan denuklirisasi. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler