Pimpinan Geng Penguasa Tambang Dihukum Mati

3 November 2020, 12:02 WIB
Ilustrasi hukuman mati di tiang gantung./Pixabay /

GALAJABAR - Ma Cheng, pimpinan geng penguasa kawasan pertambangan di Provinsi Qinghai, China, dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan seorang pria yang jasadnya dikubur di pinggir jalan nasional menuju Gunung Riyue, Qinghai.

Pembunuhan itu terjadi sekitar 18 tahun yang lalu, dan beberapa tindak kriminal lainnya, demikian putusan pengadilan tingkat banding setempat, dikutip China Daily, Selasa 3 November 2020.

Pengadilan juga menjatuhkan vonis
dua tahun hingga seumur hidup kepada
38 anggotanya. Zhang Chenghu, pimpinan geng lainnya, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Baca Juga: Virolog Universitas Udayana: Teknologi Memungkinkan Vaksin Dibuat Lebih Cepat

Hak politik keduanya dicabut seumur hidup dan semua harta kekayaan yang diperoleh lebih dari 10 kasus kriminal, seperti memimpin mafia, pembunuhan berencana, dan mengoperasikan kasino, disita.

Geng tersebut menggunakan kekerasan dan ancaman untuk menguasai areal tambang emas, mengoperasikan mobil komersial secara ilegal, dan menjalankan rumah potong hewan di Distrik Xining dan Kabupaten Qumarleb, Provinsi Qinghai.

Perbuatan geng tersebut mengganggu perekonomian dan menimbulkan gejolak sosial, demikian putusan majelis hakim.

Baca Juga: Kembali Kecewa, Akankah Jokowi Gelar Reshuffle Dalam Waktu Dekat?

Sejak 2000, geng tersebut telah menyebabkan satu orang tewas, dua luka parah, dan sembilan luka ringan.

Pada April 2002, Ma Cheng dan lima anggota geng menculik dan menghabisi pengusaha Ma Shengzhen hingga tewas. Jasadnya dikubur di bawah tanggul jalan raya nasional Km 109 Qinghai.

Pihak kepolisian di Qinghai pada Agustus 2018 membentuk satuan kerja khusus untuk mengatasi geng tersebut dengan melibatkan beberapa pejabat dari berbagai instansi.

Baca Juga: Mocca Rilis Album Day by Day Untuk Rayakan Ulang Tahunnya ke-21

Pada 2019, polisi mendapat petunjuk mengenai kematian Ma Shengzhen.

Seorang pejabat kepolisian yang ditunjuk sebagai komandan satuan mengungkapkan bahwa timnya sampai 100 kali dalam tiga bulan menyusuri jalan pergunungan sepanjang 40 kilometer itu untuk mencari jasad Ma Shengzhen.

Setelah mengerahkan beberapa ekor anjing, citra satelit, dan gambar rute pencarian, akhirnya tim tersebut mendapati jasad Ma Shengzhen pada 7 Oktober 2019.

Baca Juga: Link Live Streaming Madrid vs Inter, Rabu 4 November 2020 Dini Hari Nanti

Satuan tugas tersebut akhirnya berhasil mengumpulkan 220 petunjuk dengan 66 kasus yang melibatkan 126 orang.

Pimpinan dan anggota geng ditangkap sejak 2018 di beberapa provinsi, yakni Hainan, Hubei, dan Xinjiang.

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler