Seorang Dokter Perempuan di Meksiko Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Disuntik Vaksin

- 3 Januari 2021, 12:41 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 / Markus Winkler/Pixabay/

GALAJABAR - Seorang  dokter perempuan di Meksiko harus menjalani perawatan di rumah sakit  usai menerima vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Dokter berusia 32 tahun yang identitasnya tidak diungkap, dibawa ke ICU rumah sakit umum di Negara Bagian Nuevo Leon setelah mengalami kejang, kesulitan bernapas dan ruam pada kulit.

"Diagnosa awal encephalomyelitis," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan pada Jumat 2 Januari 2021  malam. Encephalomyelitis merupakan peradangan pada otak dan sumsung tulang belakang.

Baca Juga: Wagub Jabar Mulai Jajal Mobil Dinas Listrik

Kementerian menambahkan bahwa dokter tersebut memiliki riwayat reaksi alergi. Dikutip gajabar dari Antara, otoritas juga menyebutkan tidak ada bukti dari uji klinis bahwa seseorang mengalami peradangan otak setelah mendapatkan vaksin.

Pfizer dan BioNTech tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Lebih dari 126.500 orang di Meksiko meninggal karena COVID-19. Negara itu mulai mendistribusikan gelombang pertama vaksin COVID-19 kepada petugas kesehatan pada 24 Desember.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah