GALAJABAR - Sejumlah kota di China yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur atau anal swab test.
Di Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis 28 Januari 2021 memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.
Begitupun di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.
Baca Juga: Persipura Kesulitan Keuangan, Keiikutsertaan di Piala AFC 2021 Terancam
Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung.
"Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujarnya.
Sebagaimana dikutip galajabar dari Antara, para ilmuwan setempat, juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus.
Baca Juga: Polres Sumedang Bentuk Tim Khusus Pelacak Warga yang Terkonfirmasi Covid-19
Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan.
Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di China.
"Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali," kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.
Baca Juga: Mutasi Pejabat, Bupati Umbara Dituding Transaksional, Galuh : Tapi Kok KASN Beri Penghargaan
Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi.
Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu.
"Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus," ujar pria tersebut kepada ANTARA Beijing, Kamis malam.
Baca Juga: Hidupkan Teras Cihampelas, Ini Solusi yang Ditawarkan Pemkot Bandung
Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif.
Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.***