Myanmar Mencekam, Rakyat Khawatir Kekuasaan Diktator Militer Kembali Terulang

- 2 Februari 2021, 15:53 WIB
Militer Myanmar memblokade sebuah jalan utama.
Militer Myanmar memblokade sebuah jalan utama. /Twitter/@Reuters/

GALAMEDIA – Selama lebih dari 50 tahun, pemerintahan Myanmar dikuasai oleh kalangan militer yang menamai dirinya sebagai Tatmadaw (Junta Militer).

Kali ini militer kembali melakukan kudeta untuk mematikan roda pemerintahan Aung San Suu Kyi. Tidak hanya Suu Kyi yang sudah ditangkap namun beberapa anggota partai National League for Democracy/Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) turut ditangkap.

Sejak kudeta pada Senin 1 Februari 2021 dini hari, Aung San Suu Kyi belum terlihat. Sebuah pesan dari akun Facebook Juru Bicara Resmi Liga Nasional untuk Demokrasi Kyi Toe mengatakan bahwa Suu Kyi saat ini baik-baik saja.

Baca Juga: Soraya Abdullah Wafat, Begini Cerita Perjalanan Hijrahnya

Dilansir dari The Guardian, Presiden AS Joe Biden mengajak masyarakat Myanmar dan internasional untuk mendesak Tatmadaw segera kembali menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sah Aung San Suu Kyi.

“Dalam demokrasi, kekuatan tidak boleh digunakan untuk mengesampingkan keinginan rakyat atau berupaya untuk menghapus hasil pemilu yang kredibel,” ujar Biden pada Senin, 1 Februari 2021.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres ikut mengomentari perkembangan situasi di Myanmar dengan menyebutnya sebagai pukulan serius bagi bentuk reformasi demokrasi di Myanmar yang kembali dirusak oleh Tatmadaw.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Kafe Terbaru di Bandung: Instagramable dan Aesthetic, Pas Banget untuk Nongkrong!

Setelah Suu Kyi ditangkap, di hari yang sama Tatmadaw melakukan penangkapan terhadap sekitar 45 warga sipil, sebagian besar merupakan anggota partai Liga Nasonal untuk Demokrasi (NLD).

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah