Terkait Gempa Jepang, BMKG: Kerusakan Ringan Karena Sudah Didesain Ulang untuk Tahan Gempa

- 15 Februari 2021, 09:22 WIB
Gempa Fukushima - Reuters
Gempa Fukushima - Reuters /

GALAJABAR - Gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo melanda wilayah Fukushima, Jepang, pada Sabtu, 13 Februari 2021 malam, tepatnya pada pukul 23.00 waktu setempat.

Dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa dan hanya sekitar 100 orang yang mengalami luka-luka. Sementara untuk bangunan-bangunan hanya mengalami kerusakan ringan.

Menanggapi gempa yang terjadi di wilayah Fukushima tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tersebut hanya menimbulkan kerusakan ringan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam akun Twitter pribadinya @DaryonoBMKG mengatakan dirinya takjub efek gempa tersebut hanya mengalami kerusakan ringan karena bangunan disana sudah didesain ulang supaya tahan gempa.

Baca Juga: Menu Sarapan Pagi dari Bubur Ayam hingga Nasi Goreng

"Cukup menakjubkan, dampak gempa magnitudo 7,1 ini hanya menimbulkan kerusakan ringan, karena seluruh bangunan di Jepang saat ini sudah didesain sesuai dengan aturan bangunan tahan gempa yang diberlakukan oleh pemerintah," tulisnya di akun Twitter pribadinya, dikutip Galajabar, Senin, 15 Februari 2021.

Lebih lanjut Daryono juga mensyukuri tidak adanya korban jiwa dalam peristiwa gempa bumi tersebut.

"Selain menimbulkan kerusakan ringan dan listrik padam, gempa ini memicu longsoran, dan menyebabkan 100 orang menderita luka-luka. Patut disyukuri, tidak ada korban meninggal dalam peristiwa gempa besar ini," sambungnya.

Sementara itu, dikutip Galajabar dari japantimes.co.jp, Kenji Satake yang merupakan profesor di Institut Penelitian Gempa Universitas Tokyo, mengatakan gempa ini merupakan gempa susulan dari gempa yang terjadi 10 tahun lalu.

Baca Juga: 10 Fakta Eren Yeager di Manga

"Karena gempa tanggal 11 Maret 2011 adalah gempa yang sangat besar dengan kekuatan 9,0 magnitudo, tidak mengherankan jika terjadi gempa susulan dalam skala 10 tahun kemudian," ujarnya, dikutip Galajabar pada Senin, 15 Februari 2021.

Satake juga menyebut bahwa gempa bumi terbaru yang melanda wilayah Fukushima, Jepang ini, meskipun berkekuatan relatif besar, namun tidak menyebabkan tsunami, karena gempa ini memiliki episentrum yang dalam sekitar 55 kilometer di bawah permukaan laut.

Gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempa susulan (Aftershocks) dari gempa utama yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, yang memicu terjadinya tsunami dahsyat.

"Gempa ini ibarat menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar tahun 2011," ujar Daryono.

Baca Juga: Link Streaming dan Triler Buku Harian Seorang Istri Senin 15 Februari 2021

Daryono juga mengatakan setelah terjadinya deformasi yang hebat di zona megathrust pada 11 maret 2011 lalu, tampaknya pada bagian slab lempeng yang menunjam lebih dalam, masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi dan belum rilis sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa besar tadi malam kali ini.

Bahkan menurutnya, aftershocks tidak dapat dibatasi secara sempit dalam waktu yang relatif singkat pasca gempa kuat, tetapi proses membangun kesetimbangan medan tegangan di zona gempa dapat memakan waktu yang cukup lama.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah