India Langsungkan Pemilu di Tengah Tsunami Covid-19, Prof. Zubairi Djoerban: Semoga Indonesia Tak Seunik India

- 30 April 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Pemilu di India.
Ilustrasi Pemilu di India. /Reuters

GALAJABAR - Di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di India, jutaan warga tetap melakukan pemilihan umum (pemilu) yang dilaksanakan di Benggala Barat.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban ikut mengomentari keadaan di India itu melalui akun Twitternya.

"India ini unik ya. Situasinya sedang kritis, menjelma menjadi episentrum Covid-19, tapi pemimpinnya malah sibuk kampanye pemilihan umum," kata Profesor Zubairi Djoerban dilansir Galajabar dari Twitter @ProfesorZubairi, Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 30 April 2021: Hati Nana Hancur Usai Melihat Dewa Mendekam di Penjara

Selanjutnya, Profesor Zubairi berharap situasi seperti itu tak terjadi di Indonesia.

"Politisi oh politisi. Semoga Indonesia tidak seunik India ya," tambahnya.

Dilansir Galajabar dari AFP pada Jumat, 30 April 2021, hingga saat ini India mencetak rekor tertinggi dengan 379.257 kasus corona dan 3.645 kematian per hari.

Sehingga, total kasus corona di India hingga saat ini tercatat 18,38 juta kasus dengan 204.832 kematian.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 April 2021: Dokter Minta Reyna Jenguk Al Lagi, Rendy Kembali Selidiki Hotel Serenity

Di tengah lonjakan Covid-19 pada Kamis, 29 April 2021 antrean panjang terpantau menjalar di tempat pemungutan suara.

Sebelum dilakukan pemungutan suara fase akhir digelar, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mendorong warga untuk menggunakan hak suara mereka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Nyatanya, banyak warga yang mengantre tanpa mematuhi social distancing dan beberapa warga tidak memakai masker dan hanya dibiarkan menggantung di dagu atau telinga mereka.

Baca Juga: Hukum Mimpi Basah Ketika Seseorang Berpuasa Menurut Gus Miftah: Tidak Membatalkan, Tapi Itu Anugerah

Pemilu yang dilakukan PM Modi mendapatkan kritik keras karena memaksakan melakukan pemilu di tengah lonjakan kasus Covid-19 di negaranya. (Penulis: Annisa Nur Fadillah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah