GALAJABAR - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Israel agar menahan diri dan menghormati hak atas kebebasan berkumpul secara damai.
Pernyataan itu disampaikan Sekjen PBB menyusuk meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur di sekitar Al Aqsa, yakni masjid tersuci ketiga bagi umat Islam.
"Sekretaris Jenderal PBB mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki (Israel), serta kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Cair Mei 2021, Bansos BPNT dan PKH Bisa Dicek Melalui Laman cekbansos.kemensos.go.id
"Dia (Guterres) mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran," ujarnya dilansir galajabar dari Antara
Dujarric menambahkan, Guterres mendesak agar status quo di tempat-tempat suci itu terus ditegakkan dan dihormati, kata Dujarric.
Sebelumnya dilaporkan bentrokan meletus antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (8/5), ketika puluhan ribu jamaah Muslim bersembahyang pada malam suci Islam Lailatul Qadar.
Sedikitnya 80 orang terluka, termasuk anak di bawah umur dan satu tahun, dan 14 orang dibawa ke rumah sakit, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Sementara polisi Israel mengatakan satu petugas terluka.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK Angkat Bicara Soal Polemik Hasil TWK: Tak Seorang Pun Pegawai KPK Diberhentikan!
Ketegangan meningkat di kota itu sepanjang bulan suci Ramadhan, di tengah meningkatnya kemarahan atas potensi pengusiran sejumlah keluarga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem---tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.