“Rencana kerja studi asal-usul tahap kedua yang diusulkan oleh WHO berisi bahasa yang tidak menghormati sains,” ujarnya dilansir melalui berbagai sumber.
Sementara itu, berbeda dengan Cina, pihak Uni Eropa dan G7 telah menyuarakan agar penyelidikan lanjutan WHO dilakukan, sebab penyelidikan sebelumnya dinilai belum optimal.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mendesak Cina untuk lebih transparan pada penyelidikan fase kedua. ***