GALAJABAR - Menteri Kesehatan Brazil Marcelo Queiroga mengungkapkan, Brazil berencana membatalkan kontrak 10 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia yang ditandatangani pada Maret lalu.
Queiroga mengatakan pembatalan itu disebabkan oleh tenggat yang terlewat dalam proses pendaftaran dengan regulator kesehatan Brazil Anvisa.
Ia menambahkan bahwa program vaksinasi nasional Brazil saat ini tidak membutuhkan vaksin Rusia, meskipun terjadi perubahan apabila Anvisa mengizinkan Sputnik V.
Baca Juga: Laptop Merah Putih 32 GB Harga Rp10 Juta Tidak Sebanding dengan Spesifikasi, Netizen: Auto Ngelag
Kontrak untuk mengimpor 10 juta dosis vaksin diteken bersama perusahaan farmasi Brazil Uniao Quimica, yang berencana memproduksi vaksin Sputnik V secara lokal.
Namun, kontrak tersebut mengharuskan penggunaan darurat yang disetujui oleh Anvisa.
Proses persetujuan terhenti karena Uniao Quimica tidak menyerahkan data penting mengenai vaksin tersebut, kata regulator.
Baca Juga: Ikatan Cinta 30 Juli 2021: Olivia Bersaksi Saat Bertemu Elsa di Hari Pembunuhan Roy ke Polisi
Dilansir galajabar dari Antara, sebanyak 16 negara bagian Brazil mengajukan izin untuk mengimpor vaksin Rusia yang disetujui berdasarkan sederet persyaratan yang mencakup pengujian di Brazil.
Anvisa mengatakan hanya empat negara bagian yang menyetujui persyaratan tersebut.