MENGEJUTKAN! NASA Temukan 'Bayi Matahari' Berusia 600 juta Tahun, Begini Penjelasan Ilmuwan!

- 13 September 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Matahari/
Ilustrasi Matahari/ /IG @instacelin



GALAJABAR - NASA menemukan sebuah bintang baru yang berusia 600 juta tahun. Bintang yang baru ditemukan tersebut diberi nama Kappa 1 Ceti.

Penemuan terbaru ini disebut cukup besar oleh NASA karena Kappa 1 Ceti disebut oleh NASA sebagai 'bayi matahari'.

Dari penjelasan NASA, temuan bintang baru Kappa 1 Ceti ini bisa menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi pertama kali terbentuk.

Baca Juga: KPI Beri Klarifikasi Terbaru Soal Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual MA, Netizen: Harus Viral Dulu

Pasalnya, Kappa 1 Ceti dan Matahari memiliki cukup banyak persamaan yang sudah diteliti oleh NASA sejak lama.

Diketahui Kappa 1 Ceti sebenarnya sudah diteliti oleh NASA sejak 1940-an.

Para ahli mengatakan, bintang tersebut sangat mirip dengan Matahari dalam hal massa dan logam.

Bintang baru tersebut memiliki massa dan suhu permukaan yang mirip dengan matahari kita, berjarak sekitar 30 tahun cahaya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jo Jung Suk Pemeran Lee Ik Jun di Drama Korea Hospital Playlist: Miliki 30+ Penghargaan!

Kappa 1 Ceti yang berusia 600 juta tahun disebut para ilmuwan memiliki kaitan erat dengan Matahari yang sudah berusia 4,6 miliar tahun.

Dengan ditemukannya kappa-1 Ceti, para peneliti dapat membuat prediksi tentang bagaimana Matahari mungkin berperilaku pada usia yang sama, sekitar 600 juta tahun.

Berdasarkan pemodelan yang dilakukan oleh NASA, Matahari kemungkinan berotasi sekitar tiga kali lebih cepat daripada sekarang. Matahari juga memiliki medan magnet yang jauh lebih kuat dan memancarkan lebih banyak jilatan api serta partikel berenergi tinggi.

Baca Juga: Bali United vs Persib, Saatnya Pangeran Biru Mengudeta Puncak Klasemen Sementara

Perlu diketahui fakta menarik tentang Matahari adalah kehidupan pertama di bumi terbentuk ketika Matahari baru berusia 600 juta tahun.

Jadi, memahami Matahari pada usia ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana kehidupan terestrial terbentuk. Studi ini memiliki beberapa kemungkinan tentang bagaimana kehidupan di Bumi muncul.

"Pekerjaan ini memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana [matahari] mungkin telah membentuk atmosfer planet kita dan perkembangan kehidupan di Bumi," kata NASA.

Baca Juga: TERBARU dari Garena Free Fire, Kode Redeem FF Belum Digunakan Senin 13 September 2021

Penelitian yang dilakukan oleh NASA memiliki kemungkinan yang menarik, karena medan magnet Bumi saat itu lebih lemah, semburan matahari dan lontaran massa dari Matahari muda akan membuat Bumi terpapar lebih banyak partikel berenergi tinggi daripada saat ini.

Partikel tersebut diklaim membantu pembentukan molekul kompleks yang menjadi bentuk kehidupan pertama di bumi.

Jika demikian, Matahari muda yang aktif memiliki peran kunci dalam membentuk blok bangunan kehidupan.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, 4 Fakta Mengagumkan Tentang Spanyol, Pengguna Bahasanya Mengalahkan Bahasa Inggris

Meskipun sudah memiliki asumsi, studi yang dilakukan oleh NASA ini masih bersifat permulaan saja.

Tim peneliti berharap dapat mengumpulkan data dari bintang mirip Matahari lainnya di berbagai usia. Terdapat lebih dari 100 miliar bintang di Bima Sakti, dengan satu dari sepuluh di antaranya memiliki ukuran dan luminositas yang sama dengan bintang kita sendiri.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah