GAWAT! Suhu Arktik Mencapai 38 Serajat Celsius Menyulut Kebakaran Hutan

- 14 Desember 2021, 21:57 WIB
Aktivis dan pegiat lingkungan Mya-Rose Craig, 18 tahun, membawa papan dengan tulisan "mogok pemuda untuk iklim" sambil duduk di bongkahan es terapung di tengah Samudra Arktik, ratusan mil di atas Lingkaran Arktik, Minggu (20/9/2020).
Aktivis dan pegiat lingkungan Mya-Rose Craig, 18 tahun, membawa papan dengan tulisan "mogok pemuda untuk iklim" sambil duduk di bongkahan es terapung di tengah Samudra Arktik, ratusan mil di atas Lingkaran Arktik, Minggu (20/9/2020). /REUTERS/Natalie Thomas/AWW/djo/

GALAJABAR - Gelombang panas berkepanjangan melanda sebuah kota di  Siberia. Kondisi itu tak bisa dilepaskan dari suhu Arktik yang mencapai 38 derajat celsius.

Hal itu memicu peringatan tentang intensitas pemanasan global. Rekor suhu tertinggi itu dipastikan oleh badan PBB, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Selasa 14 Desember 2021.

Verkhoyansk, kota yang diterjang suhu terpanas pada 20 Juni 2020 itu, terletak 115 km arah utara dari Lingkar Arktik –wilayah yang menghangat lebih dari dua kali lipat dari rata-rata suhu global.

Baca Juga: Wagub Jabar Tegaskan Pesantren Miliknya Tak Ada Kaitan dengan Boarding School Milik Herry Wirawan.

Suhu panas yang ekstrem itu menyulut kebakaran hutan dan tundra di sepanjang Rusia bagian utara, bahkan menghanguskan lahan gambut yang biasanya tergenang air dan melepaskan emisi karbon dengan jumlah yang mencetak rekor.

"Kemungkinan, sangat mungkin, suhu ekstrem yang lebih tinggi akan terjadi di wilayah Arktik di masa datang," kata WMO dalam pernyataan yang dilansir galajbar dari Antara.

Rekor suhu di Arktik itu menjadi salah satu fokus penyelidikan WMO tentang cuaca ekstrem ketika perubahan iklim melepaskan badai dan gelombang panas yang tak tertandingi.

Baca Juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Kalahkan Anies, Ganjar, hingga Ridwan Kamil, Makin Kuat?

Karena catatan tentang Arktik merupakan kategori baru, data tersebut perlu dibandingkan dengan catatan-catatan lain sebagai bagian dari proses verifikasi yang kuat dan melibatkan jaringan relawan.

Data tersebut kini dimasukkan secara resmi ke Arsip Cuaca dan Iklim Ekstrem Dunia –semacam Rekor Dunia Guiness untuk cuaca– yang juga mencakup batu hujan es terbesar dan kilatan petir terpanjang.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x