Rizal Ramli Klaim Pernah Perintahkan Ratusan Jenderal TNI untuk Lengserkan Presiden, Ruhut: Makin Sakit Jiwa

- 14 Desember 2021, 20:40 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. /Instagram.com/ruhutp/sitompul/
GALAJABAR - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menanggapi pengakuan ekonom senior, Rizal Ramli yang mengklaim pernah memerintahkan ratusan jenderal TNI untuk melengserkan presiden.

Ruhut Sitompul tampak keheranan dan tak mempercayai pengakuan Rizal Ramli tersebut lantaran dinilainya terlalu mengada-ngada.

Saking tak percaya dengan pengakuan Rizal Ramli itu, Ruhut Sitompul bahkan menyebut mantan Menteri Keuangan tersebut makin sakit jiwa.
 
Baca Juga: FK Unjani Bersama Kesdam III Siliwangi Gelar Webinar Sindrome Metabolik

"Makin Sakit Jiwa Bahasa Medannya makin Pesong," kata Ruhut Sitompul, dikutip galajabar, Selasa 14 Desember 2021.

Ruhut Sitompul kemudian membeberkan alasan kenapa ia tidak mempercayai pengakuan dari seorang Rizal Ramli tersebut.

Menurutnya, Rizal Ramli bukan siapa-siapa sehingga ia tidak mempunyai hak untuk memberikan perintah terhadap para jenderal TNI tersebut.
 
Baca Juga: Program Insentif Guru Ngaji di Tengah Pandemi Covid-19, Bupati DS Diganjar Penghargaan oleh IJTI Jabar

Ia juga menyampaikan bahwa para jenderal TNI itu tak mungkin mau diperintah Rizal Ramli, sebab TNI sangat menjunjung tinggi Sapta Marga Sumpah Prajurit.

"Siapa dia ha ha ha Jendral Kancil pun tidak mau mendengar perintahnya apalagi Jenderal TNI yang menjunjung Sapta Marga Sumpah Prajurit," tegas Ruhut Sitompul.

Seperti diketahui, baru-baru ini Rizal Ramli membuat pengakuan yang cukup mengejutkan soal ia yang pernah memerintahkan ratusan jenderal TNI untuk lengserkan presiden.
 
Baca Juga: Netizen Se-Indonesia Syok Terkejut Rizky Nazar Terciduk Kasus Narkoba: Gak Nyangka, Demi Apa?

Dalam pengakuan yang diceritakan di channel Youtube milik Refly Harun itu, Rizal Ramli menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1997 saat Soeharto masih memimpin Indonesia.

Menurutnya, saat itu ia pernah diundang pada sebuah acara yang digelar di Seskogab Bandung dan dihadiri para petinggi TNI yang sebelumnya bernama ABRI.

"Pada bulan Oktober 97, saya diundang untuk bicara di Seskogab Bandung. Pada waktu itu Letnan Jenderal Arie Kumaat kepalanya. Ada 200 jenderal dan kolonel yang hadir," terang Rizal Ramli.
 
Baca Juga: Raffi-Denny Rela Gelontorkan Dana Rp500 juta untuk Donasi, Netizen: Sultan Emang Beda, Tujuannya Mulia

Rizal Ramli mengatakan dalam acara tersebut, ia sempat bertentangan dengan Jenderal Sayidiman yang meminta TNI/ABRI untuk mendukung penuh Presiden Soeharto.

Dihadapan ratusan jenderal dan kolonel itu, Rizal Ramli menegaskan bahwa keadaan Indonesia saat itu sudah seperti bola kaca yang sudah retak, sehingga Presiden Soeharto dapat dilengserkan.

"Saya bilang kalau 180 derajat berbeda dengan Jenderal Sayidiman. Saya ibaratkan waktu itu Indonesia sebagai bola kaca yang sudah retak," tegasnya.
 
Baca Juga: Sindir Kasus Mulan Jameela, Komika: Terima Kasih Pemerintah, Semoga Omicron Segera Masuk Indonesia

Lebih lanjut Rizal Ramli mengungkapkan bahwa saat break makan siang, ia sempat nekat menyuruh salah satu stafnya untuk berkeliling dan menanyakan kepada para jenderal TNI/ABRI itu terkait pernyataan yang disampaikannya.

Bahkan menurut pengakuannya, para jenderal TNI/ABRI tersebut sempat menilai ia terlalu berani karena menyerukan pelengseran Presiden Soeharto di kandang singa.

"Mereka bilang bahwa Pak Ramli gila, ini kan Soeharto masih berkuasa, kok dia bisa ngomong begitu di kandang singa," ungkapnya.
 
Baca Juga: Rezim Bersikeras Pindahkan Ibu Kota, PKS: Mestinya Fokus Selesaikan Masalah, Bukan Lari dari Masalah

Akan tetapi, pada akhirnya ratusan jenderal dan kolonel TNI/ABRI itu diakuinya sepakat dengan pernyataan dirinya lantaran mereka juga menilai Presiden Soeharto sudah sangat keterlaluan.

"Ini kata-kata dari jenderal loh," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x