David Bennett,  Pasien Pertama Dalam Sejarah yang Berhasil Transplantasi Jantung Babi

- 14 Januari 2022, 16:30 WIB
David Bennett //instagram.com/colombogazette
David Bennett //instagram.com/colombogazette /

GALAJABAR - Praktik transplantasi organ terus berkembang pesat hingga saat ini. Para dokter di Maryland, Amerika Serikat, berhasil melakukan transplantasi jantung babi kepada manusia.

Para peneliti dan tim dokter dari Universitas Maryland School of Medicine, Amerika Serikat pada Senin, 10 Januari 2022, berhasil melakukan transplantasi jantung babi ke manusia atau xenotransplantasi. Operasi ini menandai keberhasilan pertama dalam sejarah.

Dalam laporan tersebut, pria bernama David Bennett, yang berusia 57 tahun telah pulih selama tiga hari usai menerima jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik. Dia selamat dari kematian usai jantung babi berhasil dimasukkan ke dalam tubuhnya.

Baca Juga: Berkarier Hampir 3 Dekade di MotoGP, Kini Valentino Rossi Akan Mengaspal Lagi, Tapi di Mobil Audi R8 LMS

David Bennett,  memiliki riwayat penyakit jantung terminal. Ia sangat membutuhkan transplantasi jantung agar dapat bertahan hidup. Namun pada saat itu, jantung babi adalah satu-satunya pilihan yang tersedia.

Melansir reuters, operasi tersebut diklaim sukses lantaran tidak ada penolakan dari tubuh Bennett. Pihak rumah sakit di Maryland mengatakan, tiga hari pasca operasi, pasien tersebut baik-baik saja.

Selain itu, dilansir dari CNN, Bennett dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional atau pompa jantung buatan setelah meninjau catatan medisnya.

Baca Juga: Bek Persib Bandung Victor Igbonefo Akui Keunggulan Bali United: Tak Cukup Bagus Tapi Kami Akan Lebih Baik

"Ini ibarat hidup atau mati untuk melakukan transplantasi ini, tetapi saya ingin hidup. Saya tahu bahwa ini sangat berisiko, tetapi ini adalah pilihan terakhir saya," tutur Bennett sebelum operasi, dalam keterangan rilis yang dibagikan.

Kondisi medis Bennett sangat diawasi usai melakukan transplantasi jantung babi. Namun ternyata, ia sudah tersadar dan mampu bernafas tanpa alat bantu empat hari setelah operasi dijalankan.

Menurut para dokter, transplantasi menggunakan organ hewan terpaksa dilakukan untuk mengatasi kebutuhan organ donor yang sangat terbatas. Tindakan operasi pada Bennett diharapkan dapat menjadi sebuah terobosan baru di dunia medis.

"Tidak ada donor jantung manusia yang cukup untuk memenuhi daftar panjang penerima potensial," kata ahli bedah Dr. Bartley P. Griffith dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Waspada Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Jumat, 14 Januari 2022

"Kami melakukan ini dengan sangat hati-hati, namun kami juga optimis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan," sambungnya.

Lebih dari 100.000 orang di AS saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 6.000 orang meninggal setiap tahun sebelum berhasil mendapatkannya, menurut situs resmi organdonor.gov.

Babi dianggap sebagai pendonor jantung yang cocok karena memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan hati manusia. Sebenarnya, katup jantung babi telah berhasil digunakan selama beberapa dekade untuk menggantikan katup jantung yang rusak pada manusia.

Baca Juga: 3 Hal yang Dilakukan Nabi Ibrahim AS yang Menjadikannya Sebagai Kekasih, Nomor 3 Soal Memuliakan Tamu

Akan tetapi, sampai sekarang kemungkinan reaksi sistem kekebalan yang fatal membuat jantung babi tidak bisa ditransplantasikan sepenuhnya. Tak hanya jantung, organ lain pada babi seperti ginjal juga sudah pernah diteliti.

Dan, para ahli juga mengatakan terlalu dini untuk menyebut transplantasi jantung babi pada Bennett sebagai suatu kesuksesan. Label itu akan datang jika Bennett memiliki kualitas hidup yang baik selama berbulan-bulan. Tapi masih ada kemungkinan dia juga tidak selamat alias mati.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x