GALAJABAR - Tiga kota besar di Indonesia masuk dalam Smart City Index 2024. Ketiga kota itu adalah Jakarta, Medan, dan Makassar yang masing-masing menduduki peringkat 103, 112, dan 114 dari total 142 kota dunia. Hasil ini menurut survei dari Institute Management and Development (IMD) yang mengungkap hasil survei Smart City Indeks (SCI) 2024.
Adapun lima smart city terbaik di Asia Tenggara adalah Singapura (5), Kuala Lumpur (73), dan Bangkok (84), Hanoi (97) dan Jakarta (103).
“Laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman,” jelas Bruno Lanvin, Presiden Smart City Observatory, bagian dari IMD World Competitiveness Center, yang melakukan penelitian tersebut.
“Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan,” ujarnya.
Laporan ini diharapkan bisa membantu para pengambil kebijakan pengembangan smart city di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jakarta, Medan, dan Makassar.
- Berdasarkan survei, warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang perlu segera mendapat pemerintah daerah: polusi udara (68,4%), kemacetan lalu lintas (66%), dan korupsi (51,7%). Sebaliknya, responden menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kemudahan mengakses jadwal dan membeli tiket angkutan umum secara online (skor 83,2), menjadwalkan layanan kesehatan secara online (skor 81,1), dan mengakses portal pencarian kerja online (skor 81).
- Di Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden soal keamanan (58,3%), pengangguran (53,2%), dan korupsi (52,7%). Namun responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 77,8), dan pencarian kerja online (skor 77).
- Sementara itu, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama: kemacetan lalu lintas (52,6%), pengangguran (52,5%), dan korupsi (49,6%). Sisi positifnya, responden menyatakan kepuasan terhadap kemudahan penjadwalan layanan kesehatan secara online (skor 74), mengakses peluang kerja secara online (skor 73,9), dan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 72,1).
IMD Smart City Index 2024 juga melaporkan peringkat sejumlah kota di Asia Tenggara. Daftar berikut membandingkan kota-kota cerdas Asia Tenggara diurutkan dari peringat tertinggi hingga terendah serta perubahan peringkat dari tahun sebelumnya. Kota-kota di Indonesia dicetak miring.
- Singapura peringkat 5 naik 2 peringkat.
- Kuala Lumpur, Malaysia, peringkat 73, naik 16 peringkat.
- Bangkok, Thailand, peringkat 84, naik 4 peringkat.
- Hanoi, Vietnam, peringkat 97, naik 3 peringkat.
- Jakarta, Indonesia peringkat 103 turun 1 peringkat.
- Ho Chi Minh City, Vietnam, peringkat 105, turun 2 peringkat.
- Medan, Indonesia, peringkat 112, sama dengan tahun lalu.
- Makassar, Indonesia peringkat 115 turun 1 peringkat.
- Manila, Filipina, peringkat 121, turun 6 peringkat.
Peringkat global
Secara global, Eropa dan Asia mendominasi daftar 20 kota terpintar di dunia. Menariknya, tahun ini kota-kota di Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, tidak masuk dalam 20 besar.
Lebih lanjut Lanvin menyoroti kesamaan antara para kota pintar yang berhasil berada di urutan teratas dunia ini, "mereka secara proaktif meningkatkan kualitas hidup warganya dengan menyediakan layanan publik yang baik, ruang hijau, acara budaya dan sosial, serta mempromosikan kesetaraan dan inklusi."
Daftar 20 kota terbaik versi IMD SCI 2024 adalah: